Emiten Minyak Wait and See di Tengah Ambruknya Harga Minyak Dunia

Ilustrasi. Foto : MI.

Emiten Minyak Wait and See di Tengah Ambruknya Harga Minyak Dunia

Fetry Wuryasti • 5 December 2023 17:35

Jakarta: Harga minyak dunia turun lebih dari dua persen pada perdagangan Kamis lalu setelah produsen OPEC+ menyetujui pengurangan produksi minyak secara sukarela untuk kuartal pertama tahun depan yang jauh dari ekspektasi pasar.
 
Arab Saudi, Rusia, dan anggota OPEC+ lainnya, yang memproduksi lebih dari 40 persen minyak dunia, menyetujui pengurangan produksi sukarela mendekati dua juta barel per hari (bph) pada kuartal pertama 2024.
 
Setidaknya 1,3 juta barel per hari dari pemotongan tersebut merupakan perpanjangan dari pembatasan sukarela yang sudah dilakukan Arab Saudi dan Rusia.
 
Sebelumnya, para delegasi mengatakan pengurangan tambahan baru yang sedang dibahas adalah sebesar dua juta barel per hari. Setelah diskusi OPEC+, ternyata emiten-emiten minyak tidak terdongkrak. Perekonomian ke depan terkait minyak juga tidak banyak permintaan.
 
"Permintaan minyak tidak setinggi beberapa waktu yang lalu. Jadi untuk emiten minyak sebaiknya wait and see," saran Community Lead IPOT Angga Septianus, Selasa, 5 Desember 2023.
 
Adapun, inflasi Indonesia pada November 2023 tercatat 2,86 persen (yoy) dan 0,38 persen (mom) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,08. Tingkat inflasi November 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu.
 
Kelompok pengeluaran penyumpang inflasi terbesar di November 2023 tahunan adalah makanan, minuman dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 1,75 persen.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun di Tengah Keberlanjutan Pemangkasan Suplai OPEC+
 

PMI Manufaktur naik tipis

 
PMI Manufaktur Indonesia pada November 2023 berada di level 51,7. Angka ini naik tipis jika dibandingkan dengan capaian Oktober 2023 yang berada di level 51,5.
 
PMI Manufaktur Indonesia masih berada dalam fase ekspansif selama 27 bulan terakhir. S&P Global menjelaskan peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan produksi dan peningkatan jumlah tenaga kerja.
 
"Ke depan bisa dipantau saham-saham teknologi yang sedang uptrend dan saham-saham yang dimasuki asing (inflow asing) seperti perbankan," sarannya.
 
Untuk sentimen market minggu ini periode 4-8 Desember 2023, yang wajib diperhatikan para trader saham, Angga menyebutkan sentimen cadangan devisa Indonesia dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), serta sentimen non-farm payroll.
 
"Cadangan devisa diprediksi meningkat, begitu juga dengan non-farm payroll yang berarti lapangan kerja tercipta lebih banyak dibandingkan bulan sebelumnya," terang dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)