Ilustrasi. Foto: dok MI.
Fetry Wuryasti • 4 December 2023 11:01
Jakarta: Indeks manufaktur Indonesia masih berada pada zona ekspansi serta inflasi yang masih terjaga di ambang batas Bank Indonesia (BI). Dua hal ini akan memberikan katalis positif untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
PMI Manufaktur S&P Global Indonesia naik tipis menjadi 51,7 pada November 2023, mengindikasikan kenaikan dari level terendah dalam delapan bulan di periode Oktober 2023.
"Capaian ini menggambarkan adanya peningkatan aktivitas manufaktur yang didukung dengan kenaikan output dan lapangan kerja kembali tumbuh," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Senin, 4 Desember 2023.
Selain itu, para perusahaan juga dapat mengerjakan pesanan yang ada, sehingga menghasilkan pengurangan pekerjaan yang tertunda selama lima bulan. Di sisi lain, tingkat pembelian juga meningkat dengan kuat, berkontribusi terhadap akumulasi persediaan input yang lebih cepat.
"Sehingga dapat disimpulkan bahwa PMI manufaktur Indonesia sedang berada dalam fase ekspansif selama 27 bulan terakhir," kata Nico.
Baca juga: Aktivitas Pabrik Manufaktur di Asia Melemah