Wabah Polio Massal di Gaza Ancam Warga Palestina

WHO sebut warga Gaza terancam wabah polio. Foto: Anadolu

Wabah Polio Massal di Gaza Ancam Warga Palestina

Medcom • 24 July 2024 19:05

Jenewa: World Health Organization (WHO) menyuarakan keprihatinan ‘ekstrem’ mengenai kemungkinan terjadinya wabah massal polio di Gaza. Ini terjadi setelah virus polio ditemukan dalam sampel air limbah.

"Saya sangat khawatir dengan wabah yang mungkin terjadi di Gaza," ujar Ayadil Saparbekov, ketua tim untuk keadaan darurat kesehatan WHO di wilayah Palestina yang diduduki, dalam konferensi pers PBB di Jenewa melalui tautan video dari Gaza.

Saparbekov menyatakan bahwa belum ada kasus manusia yang dikonfirmasi sejak jejak virus polio tipe 2 yang berasal dari vaksin ditemukan, namun pihaknya khawatir akan berbagai wabah penyakit menular lainnya yang mungkin terjadi di Gaza.

WHO dan UNICEF berencana membawa hingga 50 kit sampel manusia ke Gaza pada rotasi tim mereka berikutnya pada hari Kamis untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya kasus pada manusia. Sampel-sampel tersebut kemudian akan dikirim untuk diuji di laboratorium di Yordania.

“Dengan sistem kesehatan yang lumpuh, kurangnya air dan sanitasi, serta kurangnya akses penduduk terhadap layanan kesehatan, khususnya layanan kesehatan primer, ini akan menjadi situasi yang sangat buruk yang mungkin akan kita hadapi di Gaza,” tambah Saparbekov, seperti dikutip Anadolu, Rabu 24 Juli 2024.

Ia memperingatkan bahwa lebih banyak orang mungkin meninggal akibat penyakit menular dibandingkan dengan cedera fisik.

WHO melaporkan bahwa virus polio (varian 2) telah ditemukan di setidaknya enam sampel air limbah di Gaza. Sampel tersebut diambil dari Khan Younis di selatan dan Deir al Balah di Jalur Gaza tengah.

Selain itu, Saparbekov juga mengungkapkan bahwa 16 anak yang dievakuasi dari Gaza ke Mesir akan dipindahkan ke Spanyol, bersama dengan 25 pendamping, pada hari Kamis. WHO, bekerja sama dengan Pusat Koordinasi Tanggap Darurat Komisi Eropa dan pemerintah Spanyol, memfasilitasi pemindahan medis ini.

Di antara pasien yang dievakuasi, terdapat 13 anak di bawah umur yang terluka, satu pasien kanker, dan dua pasien dengan penyakit jantung kronis. Saparbekov menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Spanyol atas kemurahan hati mereka. (Shofiy Nabilah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)