PHK. Foto: Unsplash.
Toronto: Perusahaan telekomunikasi dan media asal Kanada, Bell Canada akan memangkas 4.800 pekerjaan. Pemangkasan ini dilakukan untuk mengendalikan biaya yang disebabkan oleh menurunnya bisnis telepon dan media.
Restrukturisasi terbesar yang dilakukan Bell dalam tiga dekade ini akan menyebabkan sekitar sembilan persen tenaga kerjanya diberhentikan. Serta menandai perombakan kedua sejak tahun lalu ketika Bell mengumumkan rencana untuk memangkas 1.300 pekerja karena pendapatan dari bisnis lama menyusut.
"Kita perlu mengambil langkah-langkah tambahan sebagai respons terhadap keputusan pemerintah federal dan peraturan yang semakin tidak mendukung," kata CEO Bell Mirko Bibic, dilansir Channel News Asia, Jumat, 9 Februari 2024.
Dia juga melaporkan hasil keuangan, yang memperlihatkan laba untuk kuartal yang berakhir Desember turun 23,3 persen menjadi USD323 juta.
Kalah persaingan
Bibic menyalahkan pemerintah federal karena gagal menyetarakan persaingan dengan raksasa teknologi global. Mereka juga mengatakan keputusan Radio-televisi dan Telekomunikasi Kanada (CRTC) yang membiarkan pesaing Bell menggunakan infrastruktur untuk menjual layanan internet menjadi perhatian khusus.
CRTC mengutip menurunnya persaingan di antara penyedia layanan internet berkecepatan tinggi ketika mengumumkan keputusan tersebut pada November. Sebagai tanggapan, Bell mengatakan akan memotong belanja modal.
Menteri Warisan Budaya Kanada Pascale St-Onge mengatakan ini adalah hari yang kelam bagi mereka yang kehilangan pekerjaan dan dia sangat kecewa dengan keputusan Bell.
"Ada perubahan yang dilakukan di CRTC untuk membantu perusahaan-perusahaan yang menghadapi tantangan, namun pada titik tertentu perusahaan juga harus ikut serta. Sekali lagi, mereka tidak akan bangkrut. Mereka masih menghasilkan miliaran dolar," jelas St-Onge.
Bibic mengatakan pendapatan iklan telah menurun pada 2023 dan bisnis berita membukukan kerugian. PHK terbaru diperkirakan dapat menyelamatkan perusahaan sebesar USD200 juta pada tahun ini.
Perdana Menteri British Columbia David Eby menyebut Bibic sebagai vampir perusahaan dan mendesak pemerintah federal untuk campur tangan.
Kanada juga telah mengesahkan undang-undang yang memaksa perusahaan teknologi membayar penerbit berita di Kanada setelah bertahun-tahun ada keluhan dari industri media tentang bisnis berita yang kehilangan pasar periklanan online karena perusahaan teknologi besar seperti Google milik Alphabet dan Facebook milik Meta.
Undang-undang tersebut, Undang-Undang Berita Online, menghasilkan kesepakatan di mana Google akan membayar 100 juta dolar Kanada per tahun kepada penerbit berita di negara tersebut. Sementara Facebook memilih untuk memblokir berbagi berita di platformnya di Kanada.