Ekonomi AS. Foto: Unsplash.
New York: Para CEO Amerika Serikat (AS) merasa lebih optimis terhadap perekonomian AS, dan suasana menjadi lebih positif untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir.
Conference Board mengatakan survei Measure of CEO Confidence terbarunya menunjukkan angka 53 pada kuartal pertama 2024 atau naik dari 46 pada kuartal keempat 2023. Angka di atas 50 berarti optimisme melebihi pesimisme di kalangan responden.
Survei terbaru ini menandai pertama kalinya indeks tersebut memberikan hasil positif sejak kuartal pertama 2022.
"Para CEO merasa lebih baik terhadap perekonomian, namun tetap berhati-hati terhadap risiko di masa depan," kata Wakil Ketua Dewan Bisnis dan Wali Amanat The Conference Board Roger W. Ferguson, dilansir
Business Insider, Jumat, 9 Februari 2024.
Lebih dari sepertiga CEO menyatakan pandangan positif terhadap prospek ekonomi saat ini, menunjukkan peningkatan sebesar 14 persen dibandingkan kuartal terakhir. Sebanyak 36 persen yakin kondisi akan terus membaik dalam enam bulan ke depan, naik dari 19 persen pada kuartal lalu.
Sehubungan dengan industri spesifik mereka, 39 persen CEO memperkirakan adanya perbaikan dalam enam bulan ke depan, meningkat dari 26 persen pada kuartal keempat.
Penurunan inflasi dan suku bunga
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap prospek cerah ini adalah penurunan inflasi dan optimisme bahwa suku bunga akan turun tahun ini seiring dengan pelonggaran kebijakan moneter oleh Federal Reserve. Semakin banyak CEO yang mengatakan bahwa mereka memperkirakan akan menambah tenaga kerja mereka dalam 12 bulan ke depan.
Di sisi lain, masih ada kehati-hatian di kalangan para pemimpin bisnis. Tantangan terbesar yang dikemukakan oleh para CEO termasuk pemilihan presiden AS pada tahun 2024, dengan 50 persen menyatakan hal tersebut sebagai ketidakpastian domestik terbesar, diikuti oleh peningkatan peraturan dan peningkatan suku bunga.
Namun, hanya 22 persen yang melaporkan kondisi yang memburuk, turun dari 32 persen pada kuartal sebelumnya. Selain itu, persentase pemimpin yang mempunyai pandangan suram terhadap perekonomian turun dari 47 persen menjadi hanya 27 persen.
Jika dilihat lebih dekat, konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas serta Ukraina dan Rusia, deglobalisasi, dan ketegangan AS-Tiongkok disebut-sebut sebagai tiga kekhawatiran global teratas yang dapat berdampak pada bisnis.
Resolusi terhadap konflik militer saat ini, kemajuan AI, dan potensi penurunan suku bunga tercatat sebagai potensi perkembangan positif terbesar bagi bisnis global pada 2024.