Ilustrasi. MI/Duta
Media Indonesia • 27 May 2024 06:28
RAPAT Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP menjadi topik politik yang paling hangat akhir pekan kemarin. Pada pembukaan rakernas, Jumat, 24 Mei 2024, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan rakernas akan menetapkan sikap politik partai.
Sikap yang paling dinantikan ialah apakah PDIP akan memilih berada di luar pemerintahan alias memainkan peran sebagai oposisi, atau bergabung dengan koalisi presiden terpilih Prabowo Subianto. PDIP telah berulang kali mengkritik keras proses Pemilu 2024 dan hasilnya dianggap penuh kecurangan. Namun, belum ada ketegasan sikap partai untuk menjadi oposisi.
Dalam pidato politik pembukaan rakernas, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dinilai telah memberi kode keras agar partainya memilih menjadi oposisi. Salah satunya karena ucapan Megawati yang menegaskan demokrasi membutuhkan mekanisme checks and balances, yakni ada kontrol dan penyeimbang.
Megawati menyoroti adanya anomali dalam penerapan sistem demokrasi di Tanah Air. Anomali seperti itu, Megawati menyitir para pakar, telah melahirkan kepemimpinan paradoks berwatak otoriter populis. Dengan kritik-kritik kerasnya, Megawati lantas memproklamasikan dirinya sebagai ‘provokator’. "Demi kebenaran dan keadilan," ketus dia.
Langkah penentuan sikap politik dijalankan forum rakernas. Plot twist muncul saat pembacaan rekomendasi hasil rakernas, kemarin. Di situ, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan rakernas V partai memberi kewenangan penuh kepada Megawati selaku ketua umum untuk menentukan sikap politik partai kepada pemerintah. Satu langkah mundur.
Giliran Megawati yang menyampaikan pidato politik, mengayunkan langkah maju. Presiden ke-5 RI itu mengkritik praktik-praktik penyelenggaraan pemerintahan, mulai dari kebijakan utang, impor, ketidaksinambungan pembangunan, hingga kembali lagi ke soal penyelenggaraan pemilu.
Ketika sampai pada soal sikap politik, memilih di luar atau di dalam pemerintahan, Megawati menyatakan tidak bisa mengungkapkan hari itu. "Harus ada hitungan politik," kata dia. Mundur lagi.
Baca Juga: Kemungkinan PDIP Berkoalisi dengan Prabowo-Gibran Dinilai Kecil |