M Sholahadhin Azhar • 21 August 2025 15:55
Jakarta: Sektor maritim disebut menjadi harapan baru di era Presiden Prabowo Subianto. Potensi laut Indonesia dapat menjadi penopang ekonomi negara.
“Seluruh sektor itu dapat menjadi mesin penggerak ekonomi baru bila dikelola secara serius dan terintegrasi,” kata akademisi maritim jebolan IPB Yulian Paonganan alias Ongen, dalam keterangan tertulis, Kamis, 21 Agustus 2025.
Menurut dia, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau dan garis pantai sepanjang 108 ribu kilometer. Potensi tersebut mesti dikelola.
Ongen menyebut laut bukan hanya pemisah antarwilayah, melainkan perekat yang mempersatukan Nusantara. Potensi besar ini mencakup sumber daya ikan, energi laut, migas, transportasi laut, hingga pariwisata bahari.
Dia mengatakan sektor itu dapat menjadi harapan. Salah satu program strategis yang dicanangkan adalah Ekonomi Biru, yang diposisikan sebagai pilar utama pembangunan nasional.
Akademisi maritim jebolan IPB Yulian Paonganan alias Ongen/Istimewa
Menurut Ongen, Ekonomi Biru tidak hanya bicara soal perikanan. Di dalam laut, terdapat potensi besar seperti ocean renewable energy, migas, pelayaran, industri galangan kapal, hingga digitalisasi logistik maritim.
“Agar program Ekonomi Biru berjalan optimal, pemerintah perlu menyinkronkan kebijakan antar kementerian dan lembaga,” kata Ongen.
Tumpang tindih aturan di laut kata Ongen, harus segera dibereskan, termasuk penataan institusi negara yang bertanggung jawab di sektor maritim. Dengan langkah itu, visi menjadikan Indonesia sebagai negara maritim berkelas dunia dapat benar-benar diwujudkan.
“Jika tata kelola laut tertata dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia akan kembali jaya di lautan, sebagaimana kejayaan maritim Nusantara di masa lalu,” ujar Ongen.