Mantan presiden Brasil Jair Bolsonaro. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 24 November 2025 06:28
Brasilia: Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan kepada hakim pada Minggu, 23 November, bahwa ia telah melanggar aturan gelang pemantauan elektronik sehari sebelumnya saat menjalani tahanan rumah. Ia mengaku hal itu terjadi karena gangguan saraf dan halusinasi yang dipicu perubahan obat yang sedang ia konsumsi.
Hakim Mahkamah Agung Brasil Alexandre de Moraes memerintahkan penahanan terhadap pemimpin berusia 70 tahun itu pada Sabtu, setelah menerima laporan bahwa gelang pemantau elektronik yang terpasang di kaki Bolsonaro telah dirusak.
Melansir dari ITV, Senin, 24 November 2025, Bolsonaro sebelumnya dijatuhi hukuman 27 tahun penjara pada September atas upaya kudeta untuk mempertahankan kekuasaan setelah kekalahan dalam pemilu 2022.
“(Bolsonaro) mengatakan ia mengalami ‘halusinasi’ bahwa ada penyadap di alat pemantau kaki itu, sehingga ia mencoba membukanya,” kata hakim pendamping Luciana Sorrentino, sebagaimana tertulis dalam dokumen Mahkamah Agung yang diterbitkan pada Minggu, tak lama setelah pertemuan daringnya dengan mantan presiden tersebut.
Sorrentino menambahkan bahwa Bolsonaro mengatakan ia “tidak ingat pernah mengalami gangguan sebesar ini sebelumnya,” dan menduga hal itu mungkin disebabkan perubahan obat yang ia konsumsi pekan lalu. Ia kembali menegaskan bahwa dirinya tidak berniat melarikan diri.
Dokumen tersebut juga menyebutkan bahwa Bolsonaro mengatakan ia sulit tidur dan merasa mengalami “paranoia tertentu” yang membuatnya terdorong membuka alat pemantau itu.
“(Bolsonaro) mengatakan ia sedang bersama putrinya, kakak laki-lakinya yang lebih tua, dan seorang ajudan di rumahnya, dan tidak satu pun dari mereka melihat apa yang ia lakukan terhadap alat tersebut,” demikian isi dokumen.
“Ia mengatakan mulai menyentuh alat itu larut malam dan berhenti sekitar tengah malam.”
De Moraes menerima informasi bahwa alat pemantau kaki tokoh sayap kanan itu telah dirusak pada pukul 00.08, Sabtu. Perintah penahanan kemudian dikeluarkan beberapa jam setelahnya.
De Moraes menilai Bolsonaro berisiko melarikan diri, seperti beberapa sekutunya yang telah kabur beberapa hari sebelum mereka mulai menjalani hukuman penjara.
Baca juga: Eks Presiden Bolsonaro Ditahan usai Coba Rusak Gelang Pemantau untuk Kabur