Pedagang di Pasar Cihapit Bandung.
Roni Kurniawan • 20 November 2025 21:12
Bandung: Pemerintah Kota Bandung meluncurkan program ekonomi sirkular terintegrasi yang menggabungkan tiga program unggulan, Kang Pisman, Buruan Sae, dan Dapur Dasyat. Inisiatif ini diresmikan langsung oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus membangun kepercayaan publik terhadap ketersediaan kebutuhan pokok.
Farhan menjelaskan integrasi tiga program menjadi langkah strategis mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya masyarakat. "Salah satu tujuannya adalah menimbulkan kepercayaan psikologis kepada masyarakat bahwa suplai barang-barang kebutuhan pokok akan selalu ada, bahkan dari lingkungan terdekat sekalipun," ujar Farhan di Bandung, Kamis, 20 November 2025.
Berdasarkan pemantauan di pasar tradisional, harga kebutuhan pokok masih cukup terkendali meski beberapa komoditas mengalami fluktuasi akibat cuaca buruk. "Cabai agak naik karena cuaca buruk, tapi masih dalam range yang dimaklumi. Bawang harga normal, daging normal, dan ayam naik sedikit. Memim hujan membuat suplai berkurang," beber Farhan.
Wali Kota memastikan situasi harga masih dalam batas yang dapat diantisipasi Pemkot Bandung. Inflasi kota tercatat di bawah 3 persen, menunjukkan kondisi ekonomi yang stabil.
"Inflasi tetap diwaspadai karena berada di bawah 3 persen. Kita percaya diri tetapi tidak mau berlebihan," sambung Farhan.
Tidak ada komoditas strategis yang mengalami gangguan stok, meski produksi di tingkat petani sempat menurun akibat intensitas hujan. "Tidak ada stok yang terganggu, alhamdulillah. Yang berkurang itu produksinya, bukan terganggu," tegas Farhan.
Untuk mengantisipasi keterbatasan pasokan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung mendistribusikan bibit cabai ke seluruh kelompok Buruan Sae. Program ini diharapkan memperkuat cadangan pangan dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sayuran sehari-hari.
Integrasi tiga program ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem pangan berkelanjutan, dari tingkat rumah tangga hingga skala kota, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. Metrotvnews.com/ Roni Kurniawan