From Click to Change: Kemenlu Dorong Peningkatan Diplomasi Digital Responsif Gender

Workshop From Click to Change bertujuan meningkatkan kesadaran personel Kemenlu dalam membuat konten yang responsif terhadap isu gender. (Kemenlu RI)

From Click to Change: Kemenlu Dorong Peningkatan Diplomasi Digital Responsif Gender

Willy Haryono • 30 August 2025 21:37

Jakarta: Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri, menyelenggarakan penguatan kapasitas diplomasi digital bertema “From Click to Change: Membangun Media Sosial Responsif Gender di Kemlu” pada 29 Agustus di Kantin Diplomasi Kemlu.

Berdasarkan keterangan di situs Kemenlu RI, Jumat, 29 Agustus 2025, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kemampuan personel Kemenlu dalam memanfaatkan media sosial, termasuk dalam membuat konten yang responsif terhadap isu gender.

Acara dihadiri oleh 200 peserta yang terdiri dari pegawai kementerian, perwakilan RI, dan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP), baik secara luring maupun daring. Narasumber berasal dari United Nations Development Programme (UNDP) dan Women News Network (WNN), yang membagikan kiat serta pengalaman dalam pembuatan konten media sosial yang responsif gender.

Dalam sambutan pembuka, Direktur Diplomasi Publik Kemenlu RI, Ani Nigeriawati, menekankan bahwa media sosial bukan hanya sarana komunikasi, tetapi juga membuka ruang bagi kesetaraan gender dan pemberdayaan suara-suara yang kurang terdengar.

Tema “From Click to Change” menegaskan bahwa setiap interaksi di dunia maya memiliki potensi mendorong perubahan nyata di dunia nyata, dengan memanfaatkan teknologi digital secara sadar terhadap isu gender.

Staf Ahli Bidang Manajemen Kemenlu, Acep Somantri, menambahkan bahwa membangun media sosial responsif gender berarti memastikan setiap konten, narasi, dan interaksi digital memperhatikan prinsip kesetaraan, keadilan, dan inklusivitas. Kemenlu diharapkan menjadi teladan, menghadirkan narasi yang mencerminkan kepentingan nasional sekaligus meneguhkan komitmen Indonesia terhadap hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan.

Sesi pertama menghadirkan Syamsul Tarigan, Senior Technical Advisor Program Manager, dan Nabilla Utami D.R, Head Communicator UNDP, yang memaparkan Lensa Gender dalam Diplomasi Digital, termasuk penerapan perspektif gender dalam membingkai pesan diplomasi, narasi inklusif, serta prinsip Pedoman Media Responsif Gender yang mencakup bahasa, visual, dan narasi.

Sesi kedua menampilkan studi kasus global yang dapat diadaptasi sesuai konteks Indonesia, sehingga peserta dapat membuat pesan yang mengintegrasikan isu gender dalam diplomasi dan media sosial. Selanjutnya, Devi Asmarani, Editor in Chief Magdalene, WNN Indonesia, membagikan Best Practices & Benchmark Internasional, membahas berbagai studi kasus global dan adaptasinya di Indonesia.

Di sesi terakhir, peserta berlatih membuat konten media sosial, mulai dari caption, visual, infografis, hingga video pendek. Workshop ini diharapkan meningkatkan kemampuan pegawai Kemlu, perwakilan RI, dan anggota DWP dalam memanfaatkan media sosial sebagai sarana efektif untuk mendukung pengarusutamaan gender, melalui konten yang inklusif dan inspiratif.

Baca juga:  Kesetaraan Gender dalam Politik Indonesia Jalan di Tempat

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)