Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Turki, Alparslan Bayraktar. (Anadolu Agency)
Ankara: Pemerintah Turki resmi memulai pengiriman gas alam ke Suriah, menandai langkah penting dalam rekonstruksi infrastruktur energi negara tersebut pascaperang. Hal ini diumumkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Turki, Alparslan Bayraktar, pada Sabtu, 2 Agustus 2025.
Dalam peresmian jalur pipa gas Turki–Suriah, Bayraktar menyatakan bahwa gas alam dari Azerbaijan akan dikirim ke Suriah melalui Kilis, kota perbatasan Turki yang berbatasan langsung dengan wilayah utara Suriah.
Mengutip dari laman Anadolu Agency, koneksi pipa gas dari Kilis menuju kota Aleppo telah rampung pada 21 Mei lalu, setelah proses perbaikan dan pemulihan pipa-pipa yang rusak akibat konflik.
Cukupi Kebutuhan Listrik 5 Juta Rumah
Menurut Bayraktar, kapasitas ekspor gas ke Suriah bisa mencapai 2 miliar meter kubik (BCM) per tahun, cukup untuk menghasilkan listrik bagi sekitar 5 juta rumah tangga.
Ia juga menambahkan bahwa ekspor listrik dari Turki ke Suriah saat ini dilakukan melalui delapan titik sambungan, dengan kapasitas awal akan meningkat 25%, dan ke depan akan lebih dari dua kali lipat.
Rekonstruksi Energi Pasca Perang Sipil
Suriah mengalami kerusakan besar pada infrastruktur energi sejak perang sipil pecah pada 2011. Banyak fasilitas pembangkit listrik, jaringan transmisi, dan sistem distribusi gas alam yang hancur, menyebabkan pasokan listrik harian di berbagai wilayah menyusut menjadi hanya 3-4 jam per hari.
Setelah runtuhnya rezim Baath pada Desember 2024, pemerintahan transisi Suriah menetapkan rekonstruksi sektor energi sebagai prioritas utama.
Dengan keunggulan geografis dan keahlian teknis, Turki mulai aktif berkontribusi dalam fase pembangunan ulang, termasuk dalam proyek pengaliran listrik terbatas ke wilayah utara Suriah melalui jaringan transmisi.
Baca juga:
Suriah Segera Gelar Pemilu Parlemen Perdana usai Tumbangnya Rezim Assad