Tiongkok Desak Israel-Iran Hentikan Permusuhan dan Kembali Berdialog

Israel dan Iran terlibat aksi saling serang sejak 13 Juni 2025. (Anadolu Agency)

Tiongkok Desak Israel-Iran Hentikan Permusuhan dan Kembali Berdialog

Willy Haryono • 17 June 2025 16:56

Beijing: Tiongkok mendesak Israel dan Iran untuk menghentikan permusuhan dan kembali berdialog menuju penyelesaian politik.

"Prioritas utama adalah menghentikan permusuhan, mengambil langkah efektif untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, dan mencegah ketidakstabilan yang lebih besar di kawasan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, Selasa, 17 Juni 2025.

“Kembali ke dialog dan negosiasi untuk penyelesaian politik mencerminkan konsensus luas masyarakat internasional," sambungnya, seperti dikutip dari Global Times.

Pernyataan tersebut disampaikan menyusul pernyataan bersama pada Senin kemarin oleh menteri luar negeri dari 21 negara yang mengecam serangan udara Israel terhadap Iran dan menyerukan de-eskalasi regional, pelucutan senjata nuklir "tanpa selektivitas," dan penghormatan terhadap hukum internasional.

Inisiatif tersebut melibatkan Turki, Yordania, Uni Emirat Arab, Pakistan, Bahrain, Brunei Darussalam, Chad, Gambia, Aljazair, Komoro, Djibouti, Arab Saudi, Sudan, Somalia, Irak, Oman, Qatar, Kuwait, Libya, Mesir, dan Mauritania.

Beijing "menyambut baik pernyataan bersama Mesir dan negara-negara Arab, Islam, dan Afrika lainnya serta memuji upaya mereka untuk meredakan situasi," tutur Guo kepada wartawan.

Ia juga menyatakan "kekhawatiran mendalam" tentang gedung kantor televisi pemerintah Iran yang menjadi sasaran Israel. Guo mendesak semua pihak "untuk segera mengambil tindakan guna meredakan ketegangan sesegera mungkin dan mencegah kawasan jatuh ke dalam kekacauan yang lebih besar."

Gencatan senjata dan berakhirnya perang merupakan "urgensi yang sangat utama, dan hanya dialog dan konsultasi yang dapat membawa perdamaian abadi," tegas Guo.

Secara terpisah, Kedutaan Besar Tiongkok di Tel Aviv pada hari Selasa ini mendesak warganya untuk meninggalkan Israel "secepat mungkin."

Ketegangan regional telah meningkat sejak hari 13 Juni, ketika Israel melancarkan serangan udara di beberapa lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang mendorong Teheran untuk melancarkan serangan balasan.

Otoritas Israel mengatakan sedikitnya 24 orang telah tewas dan ratusan lainnya terluka dalam serangan rudal Iran sejak saat itu.

Sementara Iran mengatakan sedikitnya 224 orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya terluka dalam serangan Israel.

Baca juga:  Serangan Balasan Iran ke Israel Menewaskan 24 Orang, 500 Lainnya Terluka

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)