Zelensky Gagal Dapat Rudal Tomahawk, Minta Sekutu Bertindak Lebih Tegas

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Anadolu Agency)

Zelensky Gagal Dapat Rudal Tomahawk, Minta Sekutu Bertindak Lebih Tegas

Willy Haryono • 20 October 2025 12:55

Kyiv: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak sekutu-sekutu Barat untuk tidak menyerah pada tekanan Rusia. Seruan itu disampaikan pada Minggu, 19 Oktober, setelah ia kembali dari kunjungan ke Amerika Serikat yang gagal mengamankan pasokan rudal jelajah jarak jauh Tomahawk.

Kunjungan Zelensky ke Washington berlangsung di tengah meningkatnya intensitas serangan Rusia terhadap infrastruktur sipil Ukraina, yang telah membuat ribuan warga kehilangan pasokan listrik dan pemanas menjelang musim dingin.

“Ukraina tak akan pernah memberi imbalan kepada teroris atas kejahatan mereka, dan kami berharap mitra kami tetap mempertahankan posisi ini,” tulis Zelensky di media sosialnya, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin, 20 Oktober 2025.

Zelensky juga menyerukan “langkah-langkah tegas” dari sekutu Eropa dan Amerika, sekaligus mengusulkan pembentukan koalisi internasional baru yang bersedia memberikan dukungan lebih konkret bagi Ukraina di medan perang dan dalam bidang pertahanan udara.

Diplomasi dan Respons AS–Rusia

Seruan tersebut muncul di tengah dinamika diplomatik yang semakin rumit. Presiden AS Donald Trump, usai pertemuan dengan Zelenskyy di Washington, justru menekankan pentingnya menghentikan pertumpahan darah dan membuka jalan menuju kesepakatan damai.

Trump menyebut pembicaraan mereka “menarik dan bersahabat,” namun tidak mengumumkan tambahan bantuan militer bagi Ukraina.

Beberapa jam kemudian, Gedung Putih dan Kremlin mengonfirmasi rencana pertemuan diplomatik di Budapest antara delegasi Rusia dan Amerika Serikat dalam waktu dekat — sebuah langkah yang berpotensi mengubah arah konflik yang telah berlangsung sejak Februari 2022.

Eskalasi Militer dan Serangan Balasan Ukraina

Sementara upaya diplomasi berlangsung, intensitas pertempuran di lapangan terus meningkat. Zelenskyy menyebut Rusia dalam sepekan terakhir telah melancarkan lebih dari 3.270 drone serang, 1.370 bom udara presisi, dan hampir 50 rudal berbagai jenis, yang sebagian besar menargetkan infrastruktur energi Ukraina.

Serangan tersebut memperburuk krisis kemanusiaan menjelang musim dingin, terutama di wilayah timur seperti Kharkiv dan Dnipro. Di sisi lain, militer Rusia mengklaim telah merebut dua desa di Donetsk dan Zaporizhzhia.

Sebagai respons, Ukraina meningkatkan serangan drone terhadap infrastruktur energi Rusia. Pada Minggu, 19 Oktober, sebuah serangan drone dilaporkan menghantam fasilitas pengolahan gas milik Gazprom di Orenburg, memaksa penghentian sementara pasokan dari ladang gas Karachaganak di Kazakhstan — proyek yang melibatkan perusahaan-perusahaan Barat seperti Shell, Eni, dan Chevron.

Para analis menilai serangan ke fasilitas energi tersebut menandai kemampuan Ukraina untuk menekan rantai pasokan energi Rusia, meski dengan sumber daya yang terbatas. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Baca juga:  Trump Enggan Jual Rudal Tomahawk ke Ukraina usai Berbicara dengan Putin

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)