Taliban dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata 48 Jam

Pasukan Taliban. (Jalil Rezayee/EPA-EFE)

Taliban dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata 48 Jam

Riza Aslam Khaeron • 16 October 2025 13:01

Kabul: Ketegangan di perbatasan Afghanistan dan Pakistan mereda sementara setelah kelompok Taliban yang menguasai Afghanistan dan pemerintah Pakistan menyepakati gencatan senjata selama 48 jam, menyusul bentrokan mematikan yang pecah di wilayah Spin Boldak, Afghanistan tenggara, dan Chaman, Pakistan barat daya.

Mengutip Al Jazeera pada Rabu, 15 Oktober 2025, Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan bahwa gencatan senjata dimulai pukul 18.00 waktu setempat (13.00 GMT) dan berlaku selama dua hari.

Pemerintah kedua negara akan melakukan upaya diplomatik untuk menyelesaikan krisis yang digambarkan sebagai rumit namun masih bisa diatasi.

Juru bicara utama pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid, mengonfirmasi adanya kesepakatan gencatan senjata melalui unggahan di media sosial. Ia menyatakan bahwa jeda tembak menuruti desakan dari pihak Pakistan, meski tidak menyebut durasi spesifik selama 48 jam.

Gencatan ini menyusul bentrokan berdarah yang terjadi pada malam sebelumnya.

Melansir laporan Al Jazeera, setidaknya lima orang tewas dan 35 lainnya luka-luka akibat serangan bom di Kabul, sementara di perbatasan, puluhan lainnya tewas dan ratusan luka-luka akibat baku tembak antara pasukan Pakistan dan Taliban.

Mujahid menuduh militer Pakistan memulai serangan dengan senjata ringan dan berat, yang menyebabkan 12 warga sipil Afghanistan tewas dan lebih dari 100 luka-luka.

Ia juga mengklaim bahwa pasukan Taliban membalas serangan dengan menewaskan sejumlah besar tentara Pakistan, menyita senjata dan tank, serta menghancurkan beberapa instalasi militer.

Namun, pihak Pakistan membantah tudingan tersebut. Militer Pakistan menegaskan bahwa mereka hanya merespons serangan awal dari pihak Afghanistan yang mengenai pos militer dan pemukiman sipil di wilayah perbatasan.

Militer Pakistan menyatakan enam tentaranya gugur, dan empat warga sipil terluka.
 

Baca Juga:
Taliban dan Pakistan Saling Tuduh Picu Bentrokan Terbaru, 15 Orang Tewas

"Angkatan bersenjata Pakistan berhasil menahan serangan, menewaskan antara 15 hingga 20 anggota Taliban dan melukai banyak lainnya," tulis pernyataan resmi militer Pakistan. Mereka juga menyebut klaim Taliban tentang keberhasilan menembus pos militer sebagai "kebohongan terang-terangan."

Warga sipil di sekitar wilayah perbatasan dilaporkan mengungsi karena ketakutan. Najibullah Khan, warga distrik Chaman di Pakistan, mengatakan, "Orang-orang dalam kondisi sulit. Peluru mortir jatuh ke rumah-rumah."

Ketegangan meningkat sejak akhir pekan lalu, saat kontak senjata pecah di berbagai titik perbatasan. Kabul mengklaim telah membalas pelanggaran wilayah udara oleh Pakistan dengan menewaskan 58 tentara Pakistan.

Sementara militer Pakistan menyebut hanya 23 tentaranya yang gugur, dan mengklaim telah menewaskan lebih dari 200 militan Taliban dan kelompok afiliasinya.

Konflik ini juga diperumit oleh tudingan Pakistan bahwa Taliban Afghanistan melindungi kelompok Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP), yang bertanggung jawab atas sejumlah serangan mematikan di wilayah Pakistan. Pemerintah Taliban membantah tudingan tersebut dan menyatakan tidak akan membiarkan wilayahnya digunakan untuk menyerang negara lain.

Di tengah konflik, kunjungan Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi ke India turut memanaskan suasana. Islamabad menyatakan keberatan atas kunjungan tersebut. Dalam konferensi persnya di India, Muttaqi menyatakan bahwa kedua negara menginginkan hubungan baik, namun "ada kelompok-kelompok tertentu di Pakistan yang mencoba memprovokasi kekacauan."

Gencatan senjata ini dinilai sebagai langkah awal untuk meredam konflik, namun masa depan hubungan Kabul dan Islamabad masih penuh ketidakpastian.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)