Pelemahan Ekonomi Bikin Dolar AS 'Terinjak-injak' 6 Mata Uang Utama Dunia

Dolar AS. Foto: Freepik.

Pelemahan Ekonomi Bikin Dolar AS 'Terinjak-injak' 6 Mata Uang Utama Dunia

Husen Miftahudin • 6 June 2025 10:06

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), imbas pelemahan ekonomi dan ketidakpastian perdagangan AS.

Mengutip Xinhua, Jumat, 6 Juni 2205, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,05 persen menjadi 98,741.

Pada akhir perdagangan New York, euro menguat menjadi USD1,1442 dari USD1,1421 pada sesi sebelumnya. Pound Inggris naik menjadi USD1,3580 dari USD1,3558 pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 143,63 yen Jepang, lebih tinggi dari 142,81 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8204 franc Swiss dari 0,8178 franc Swiss.

Mata uang Negeri Paman Sam tersebut juga turun menjadi 1,3661 dolar Kanada dari 1,3665 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 9,5687 kronor Swedia dari 9,5725 kronor Swedia.
 

Baca juga: Dolar AS Tergelincir setelah Ganyang 6 Mata Uang Utama Dunia


(Dolar AS. Foto: Freepik)
 

Ekonomi AS makin rapuh


Sementara itu, Yahoo Finance melaporkan jika ambruknya dolar AS karena tertekan oleh tanda-tanda rapuhnya ekonomi AS. Serta negosiasi perdagangan antara Washington dan mitra dagangnya hanya mengalami sedikit kemajuan, meskipun tenggat waktu semakin dekat.

Kondisi tersebut membuat investor khawatir, dan semakin menjadi ketika pasar menanti laporan penggajian nonpertanian AS yang akan dirilis pada Jumat nanti.

Laporan tersebut menarik perhatian lebih besar setelah serangkaian data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan minggu ini yang menggarisbawahi hambatan dari tarif Presiden AS Donald Trump.

Para pelaku pasar berharap, jumlah pekerja nonpertanian meningkat sebanyak 130 ribu pekerjaan dari bulan lalu. Sementara tingkat pengangguran diperkirakan tetap stabil pada 4,2 persen, dengan risiko lebih besar yaitu dengna kenaikan hingga 4,3 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)