Ilustrasi. Foto: Freepik.
Jakarta: Selain emas, perak juga menjadi instrumen investasi logam mulia yang menarik. Dengan harga lebih terjangkau dan potensi kenaikan nilai tinggi, perak patut dipertimbangkan untuk diversifikasi portofolio. Berikut analisis lengkapnya dilansir dari laman Galeri 24 dan OCBC.
Keuntungan investasi perak
Harga perak saat ini berada di kisaran Rp350 ribu-Rp550 ribu per ons, jauh lebih murah dibanding emas yang berada di kisaran Rp800 ribu-Rp900 ribu per gram, sehingga cocok bagi investor pemula dengan modal terbatas.
Pada 2020, harga perak bahkan pernah naik hingga 210 persen dalam setahun, dan secara jangka panjang berpotensi meningkat hingga 500 persen dalam lima tahun.
Permintaan industri yang tinggi, seperti pada sektor teknologi, elektronik, otomotif, dan energi terbarukan, turut mendorong nilai perak, sementara fluktuasi harganya cenderung stabil karena pasar relatif tidak terlalu dipengaruhi spekulasi.
(Ilustrasi. Foto: Freepik)
Kekurangan investasi perak
Investasi perak memiliki sejumlah kelemahan, salah satunya adalah perak mudah teroksidasi dan kusam jika tidak disimpan dengan benar, sehingga memerlukan perawatan khusus, seperti penyimpanan dalam kantong anti-tarnish.
Pasar jual-beli perak juga masih terbatas dan informasi harganya kurang transparan dibanding emas. Selain itu, risiko peredaran perak palsu cukup tinggi, sehingga pembelian sebaiknya dilakukan melalui produsen terpercaya seperti Antam atau Logam Mulia Galeri 24.
Cara investasi perak
1. Pilih jenis perak
Cara berinvestasi perak dimulai dengan memilih jenis perak yang diinginkan, seperti perak batangan dengan kadar kemurnian minimal 99,9 persen yang mudah disimpan, atau koin perak yang memiliki nilai kolektor meski lebih rentan rusak.
2. Beli dari sumber terpercaya
Pembelian sebaiknya dilakukan dari sumber terpercaya seperti Antam, Perth Mint, atau Royal Canadian Mint, dengan memastikan adanya sertifikat autentikasi.
3. Simpan dengan aman
Penyimpanan yang aman juga penting, misalnya di safe deposit box atau brankas khusus untuk menghindari paparan udara lembab.
4. Pantau pergerakan harga
Investor juga disarankan memantau pergerakan harga yang dipengaruhi permintaan industri, nilai tukar dolar AS, dan kebijakan ekonomi global.
Jika dibandingkan dengan emas, perak memiliki harga yang lebih rendah dan potensi profit yang lebih tinggi, meskipun likuiditasnya lebih terbatas. Emas lebih cocok untuk proteksi nilai dan stabilitas, sementara perak menjadi pilihan bagi investasi jangka pendek dengan modal kecil.
Investasi perak menawarkan potensi keuntungan besar dengan risiko terkendali, dan dengan pemahaman yang tepat dalam membeli serta menyimpannya, peluang ini dapat dimanfaatkan untuk membangun kekayaan jangka panjang. (
Muhammad Adyatma Damardjati)