Ketua BWI Prof Kamaruddin Amin. Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 5 August 2025 18:56
Jakarta: Badan Wakaf Indonesia (BWI) mendorong gerakan wakaf nasional secara lebih masif untuk mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Hal ini disampaikan Ketua BWI Prof Kamaruddin Amin usai membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BWI di Hotel Pullman, Jakarta Pusat.
“Jadi kita bersama seluruh BWI se-Indonesia berkumpul untuk membicarakan program-program strategis ke depan, sekaligus memastikan strategi yang disusun BWI pusat bisa dieksekusi secara masif di seluruh Indonesia,” ujar Kamaruddin, Jakarta, Selasa, 5 Agustus 2025.
Menurut Kamaruddin, prioritas utama BWI adalah menggalakkan Gerakan Indonesia Berwakaf, khususnya dalam bentuk wakaf tunai. Selain itu, BWI fokus pada upaya produktivitas aset wakaf, terutama tanah-tanah idle yang memiliki potensi ekonomi di luar fungsi tradisional, seperti masjid, kuburan, dan lembaga pendidikan.
“Ada dua hal penting yang kita bahas, pertama menjaga aset wakaf dan kedua mengembangkan aset wakaf, khususnya yang produktif,” ucap Kamaruddin.
Kamaruddin menegaskan pengelolaan wakaf yang baik dapat mendukung pencapaian visi besar Indonesia Emas, yaitu Indonesia yang maju, bebas dari kemiskinan, serta cerdas dan sehat.
“Ultimate goal dari gerakan wakaf ini adalah mengentaskan kemiskinan dan mencerdaskan bangsa. Wakaf bisa menjadi fundamental enabler atau pendukung utama terwujudnya program-program pemerintah menuju Indonesia Emas,” kata Kamaruddin.
Kamaruddin bicara soal tantangan rendahnya literasi wakaf di masyarakat. Kamaruddin mengatakan BWI berkomitmen memperluas edukasi publik.
“Kami akan bekerja sama dengan Kementerian Agama yang punya struktur hingga tingkat kecamatan, juga dengan stakeholder lain, seperti lembaga keuangan syariah dan ormas-ormas keagamaan,” ujar Kamaruddin.
Baca Juga:
Kemenag Dorong Wakaf Produktif sebagai Penggerak Pemberdayaan Ekonomi Umat |