Partai Politik Didorong Segera Lakukan Regenerasi

Ilustrasi partai politik MI

Partai Politik Didorong Segera Lakukan Regenerasi

M Ilham Ramadhan Avisena • 10 August 2025 22:00

Jakarta: Partai politik di Indonesia didorong segera melakukan regenerasi. Sebab, politik di Tanah Air sedang didominasi pemilih muda.

Pengamat politik Citra Institute Efriza mengatakan dominasi pemilih muda ini merupakan fakta yang mestinya menjadi dorongan bagi para ketua umum partai untuk melakukan peremajaan. Hal ini juga semata untuk tingkat keterpilihan partai politik.

"Jika partai-partai tidak melakukan regenerasi, risikonya mereka akan kehilangan dukungan elektoral," ujar Efriza saat dihubungi, Minggu, 10 Agustus 2025.

Menurut dia, regenerasi bukan sekadar usia kader, melainkan pembaruan cara berpikir, metode kampanye, dan gaya kepemimpinan. Itu sejalan dengan pemilih muda yang cenderung lebih kritis, jenuh dengan wajah lama, dan mencari figur yang mampu merepresentasikan mereka.

Efriza tak menampik proses itu membutuhkan waktu. Oleh karena itu, regenerasi perlu dilakukan sesegera mungkin. Partai yang hanya menjadikan kader muda sebagai hiasan etalase juga dinilai tidak akan memberi perubahan nyata yang berarti.

"Regenerasi kepartaian dianggap berhasil oleh publik, justru memadukan energi dan ide segar anak muda dengan pengalaman dan jejaring tokoh senior sehingga struktur partai terus berkembang, tetap solid, juga sesuai mengikuti perkembangan realitas bonus demografi sebagai pemilih," jelas Efriza.

Baca Juga: 

Surya Paloh Ingatkan Kader NasDem Siapkan Generasi Muda

Konsekuensinya, lanjut Efriza, jika partai-partai besar tidak segera beradaptasi, suara mereka akan stagnan. Hal ini akan menjadikan mereka sebagai partai tengah dan tidak mampu memperoleh suara mayoritas.

Dia menilai regenerasi di partai politik bisa dibilang baru sampai tahap wacana dan kosmetik, belum sepenuhnya berada di jalur yang benar. Banyak partai masih memandang regenerasi sebatas menampilkan figur-figur muda saat menuju pencalegan dengan nomor urut besar, sekadar dilibatkan saat kampanye, atau di posisi non-strategis kepartaian.

Sementara itu, struktur inti dan kendali keputusan tetap dipegang oleh elite-elite senior. Akibatnya, regenerasi belum menghasilkan perubahan budaya politik gaya anak muda.

"Jadi tantangannya adalah partai harus berani membuka pintu seleksi yang transparan, memberi ruang bagi kader muda untuk memimpin wilayah strategis, dan menyiapkan mereka untuk maju di kontestasi besar tanpa sekadar menjadi pelengkap," kata Efriza.

Hal itu berkaitan dengan pernyataan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang akan mendorong transformasi regenerasi partai, sekaligus memberikan ruang bagi generasi muda di pemilu 2029. Efriza menilai hal tersebut merupakan wujud kesadaran dari Surya Paloh dan manuver politik yang strategis.

"Dengan Surya Paloh memberikan ruang kepada anak muda, NasDem dapat membentuk citra sebagai partai yang peduli terhadap anak muda, partai yang progresif dan adaptif, dampak yang diharapkan adalah adanya banyak ide segar dan energi baru menjalankan pengorganisasian partai politik," terang Efriza.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)