Tak Punya Lahan, Pemkot Yogyakarta Gandeng UGM Atasi Persoalan Sampah

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo (kiri) dan Rektor UGM, Ova Emilia. Dokumentasi/ Istimewa

Tak Punya Lahan, Pemkot Yogyakarta Gandeng UGM Atasi Persoalan Sampah

Ahmad Mustaqim • 7 March 2025 12:35

Yogyakarta: Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam beragam aspek, salah satunya pengelolaan sampah. Langkah ini diambil salah satunya karena Pemkot Yogyakarta tak memiliki lahan untuk menampung sampah. 

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengatakan bidang teknologi jadi aspek yang akan dikerjasamakan dengan UGM. Ia mengakui sampah masih jadi persoalan berkepanjangan hingga saat ini. 

"Pengembangan teknologi dan best practices yang ada di UGM bisa diimplementasikan di Yogyakarta sebagai pilot project. Bagaimana reduce sampah di hulu hingga pengelolaannya di hilir," kata Hasto di Yogyakarta, Jumat, 7 Maret 2025. 
 

Baca: Atasi Persoalan Lingkungan, Sejumlah Pesantren Dilatih Mengelola Sampah
 
Selain sampah, Hasto mengatakan juga menyiapkan kerja sama pengelolaan kampung tematik dengan UGM. Hasto menyebut rencananya untuk merealisasikan programnya, yakni One Village One Sister University. Ia menyebut kemitraan ini nantinya akan dilakukan dengan fakultas ataupun program studi di UGM.

Menurut dia kampus akan mendampingi dan mengembangkan sumber daya manusia di kampung. 

"Fokusnya adalah pembangunan berbasis sumber daya manusia yang berorientasi pada kesejahteraan. Jadi dari 169 kampung di Kota Yogya itu nanti didampingi universitas, masing-masing punya tema dan ciri khas untuk dikembangkan," jelasnya.

Hasto juga mengaku menyiapkan kerja sama bank makanan (food bank) dengan UGM. Ia menyebut UGM sudah punya program food rescue yang bisa dikerjasamakan. 

Menurut dia Kota Yogyakarta yang tak memiliki sawah memerlukan strategi agar bisa memiliki lumbung pangan. Hasto menekankan food bank utamanya akan menyasar lansia, balita, dan ibu hamil dari keluarga miskin. 

"Potensi mitra ataupun volunteer yang punya kemampuan stok pangan misalnya hotel, restoran, perusahaan atau pun individu akan disampaikan ke Pemkot. Nanti akan dikelola, dijemput dan dibawa ke gudang cold storage yang rencananya di rumah pemulihan gizi, diolah lalu didistribusikan ke target sasaran," kata dia. 

Hasto menambahkan rencana itu menjadi bagian dari 100 hari pertama kepemimpinannya. Ia menegaskan fokus awal kepemimpinannya melakukan berbagai Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang dijalin dalam mengatasi ragam persoalan di Kota Yogyakarta sudah berjalan.

"Program 100 hari kerja ini gerak cepat, apa yang bisa dilakukan langsung dikerjakan. Seperti PKS dengan UGM nanti sudah jalan, food bank mulai kick off, sampah di Depo bersih. Kami optimis ini bisa berjalan," ucapnya. 

Rektor UGM, Ova Emilia, siap menyambut baik rencana kerja sama itu. Ia juga menyoroti persoalan sampah di Kota Yogyakarta yang masih bergelimpangan di berbagai titik. 

"Untuk di UGM sudah ada beberapa praktik baik tentang waste management, seperti halnya pengelolaan sampah yang kami lakukan melalui Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) di Berbah. Tentu akan semakin bermanfaat ketika dikembangkan bersama wilayah seperti dengan Kota Yogyakarta," ujarnya. 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)