Ilustrasi pelatihan pengelolaan sampah di pesantren. Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 6 March 2025 21:41
Jakarta: Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) meluncurkan Program Pengelolaan Sampah di pesantren. Pada tahap pertama program ini telah menjangkau 10 pesantren yang ada di lima provinsi di Pulau Jawa.
“Menanggulangi masalah lingkungan adalah bagian menyambung semangat juang para kiai dulu. Kalau dahulu melawan penjajah, sekarang salah satunya adalah berjuang mengatasi persoalan lingkungan,” ujar Direktur P3M KH Sarmidi Husna dalam keterangannya, Kamis, 6 Maret 2025.
Untuk itu, lanjut Sarmidi, P3M memiliki inisiatif mengangkat problem lingkungan di masyarakat dan pesantren dalam programnya. Dia menjelaskan terkait masalah lingkungan, Nahdlatul Ulama (NU) pada Muktamar NU di Cipasung 1994 telah memutuskan hukum mencemarkan lingkungan udara, air, atau tanah adalah haram.
“Pelakunya sendiri dapat dianggap kriminal (jinayat). Keputusan selanjutnya adalah karena hukum pencemaran lingkungan sudah haram dan pelakunya kriminal, maka kalau ada kerusakan lingkungan, maka yang harus memperbaiki/ganti rugi kerusakan adalah pelaku pencemaran itu,” jelas dia.
Persoalan sampah di lingkungan pesantren sudah menjadi problem bersama. Persoalan sampah ini juga sudah mulai menimbulkan bahaya (mudarat). Berdasarkan kaidah, ad-dhararu yuzalu (bahaya itu harus dihilangkan). Keharusan menghilangkan bahaya/mudarat diperlukan upaya yang sungguh-sungguh untuk menghilangkannya.
Menurut dia, program ini dilakukan dengan membentuk tim pengelola sampah di pesantren dan desa berjumlah 75 orang. “Mereka telah dilatih untuk mampu menjadi pengelola yang memiliki pemahaman, pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen pengelolaan sampah,” ungkap Sarmidi.
Selain itu, munculnya sistem pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan di pesantren. “Dan, yang tidak kalah penting adalah adanya infrastruktur seperti rumah sampah dan rumah kompos, serta fasilitas pendukungnya, seperti tempat sampah terpilah dan lain-lain,” ujar dia.
Sarmidi menambahkan P3M telah melaksanakan berbagai kegiatan terkait dengan pengelolaan sampah. Di antara kegiatan tersebut adalah workshop, FGD di 10 pesantren, mindstreaming dan penyerahan bantuan berupa alat angkut sampah hingga tablet untuk membantu pengelolaan sampah.
"Acara tersebut total semuanya diikuti sebanyak 1400 orang,” ujar dia.
Baca Juga:
Pemerintah Targetkan Bangun 83.451 Bank Sampah hingga 2029 |