Evakuasi korban longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan di lokasi cukup jauh hingga harus naik turun perbukitan.
Pekalongan: Pagi ini Kamis, 23 Janauri 2025 pencarian terhadap korban longsor di Desa Kasimpar Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan kembali dilanjutkan. Sebelumnya total sudah 21 korban meninggal ditemukan dalam dua hari operasi pencarian korban sejak peristiwa longsor pada Senin malam kemarin.
Tim gabungan kembali melakukan pencarian terhadap korban yang diduga masih berada di bawah reruntuhan longsor. Dari data sementara, masih ada laporan lima korban hingga kini belum ditemukan yakni M Teguh Imanto, warga Desa Kayupuring, Giyanto, warga Desa Gumelem,Tegar Hariyanto, warga Batang, M Nasrullah Amin, warga Pekalongan dan Aurel, warga Kasimpar.
Sebelumnya tim gabungan telah menemukan total 21 korban meninggal, setelah pada hari kedua pencarian bertambah empat korban lagi ditemukan yakni Revalina (19), perempuan, warga Sipetung, Suyati, perempuan, warga Tlogohendro, Kiki Pramudita (23), laki-laki, warga Garung, Desa Yosorejo, Sutar (49), warga Tlogopakis, Riyanto (50/L), warga Yosorejo, Ayat (27), warga Desa Kasimpar dan Sumeri (30), warga Garung, Desa Yosorejo.
Selain itu Doni (27/L), warga Desa Gumelem, Winarko (27/L), warga Desa Gumelem, Supari (37), warga Desa Kasimpar, Sularso (44/L), warga Desa Kasimpar, Inawati (23/P), warga Desa Kasimpar, Afkar (4/L), warga Desa Kasimpar, Khusnul Cholifah (35/P), warga Desa Kasimpar, Rokhim (40/L), warga Desa Kasimpar, Rahmono (24/L), warga Desa Tlogohendro dan Joni Yulianto (45/L), warga Sragi.
Sedangkan empat korban ditemukan pada hari kedua pencarian Rabu, 22 Januari kemarin yakni Aisah (18/P), warga desa Wonodadi Songgodadi (pukul 10.06 WIB), Ta'ari (41/L), warga desa Garung Yosorejo (pukul 10.53 WIB), Afkar Arbiyan (5 bulan/L), warga desa Kasimpar (pukul 12.05 WIB) dan Ta'adi (34/L), warga Desa Wonodadi Songgodadi Petungkriyono (pukul 18.45 WIB).
"Kita akan lanjutkan lagi pencarian pagi ini Kamis (23 Januari), semoga cuaca baik sehingga pencarian dapat dijakuhan secara maksimal," kata Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono.
Pada pencarian korban longsor Pekalongan ini, lanjut Budiono, jumlah anggota dikerahkan oleh tim gabungan mencapai ratusan orang seperti dari Polda Jawa Tengah sebanyak 300 personel, SAR 300 personel, demikian juga TNI, PMI, relawan dan warga sendiri serta anjing pelacak.
"Medan yang berat, peralatan dapat digunakan sederhana serta cuaca masih diguyur hujan menjadikan pencarian korban cukup sulit," imbuhnya.
Korban meninggal ditemukan terkubur longsor, ungkap Budiono, tidak hanya di radius lokasi longsor, tetapi ada ditemukan dalam radius cukup jauh dari lokasi kejadian. Seperti korban atas Bana Ausyah ditemukan di jarak 4,7 kilometer dari titik longsor, bahkan korban lain yang laporkan belum ditemukan diperkirakan masih cukup banyak.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto mengatakan sebanyak 300 personel kepolisian diturunkan ke lokasi longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan dibagi dalam dua tim yakni untuk melakukan pencarian korban dan identifikasi korban, bahkan juga sejumlah K9 (anjing pelacak) karena diperkirakan masih banyak korban di bawah reruntuhan longsor.
Tidak hanya itu, menurut Artanto, Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo juga langsung meninjau ke lokasi longsor di Desa Kasimpar Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan sebagai bukti kepedulian Polri dalam sejumlah bencana yang terjadi. "Ratusan anggota kepolisian diturunkan tidak Ganta di lokasi bencana di Pekalongan, tetapi juga di daerah lain seperti Pemalang, Kendal, Grobogan, Demak dan lainnya," imbuhnya.