Tentara Israel dikabarkan mulai persiapkan penarikan di Koridor Philadelphia. Foto: EFE-EPA
Fajar Nugraha • 15 January 2025 06:01
Kairo: Tentara Israel dikabarkan telah mulai mempersiapkan penarikan pasukan dari Koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir. Langkah itu dilakukan sambil menunggu penyelesaian kesepakatan pertukaran sandera-tahanan yang sangat dinanti-nantikan.
"Pertemuan dan penilaian situasi diadakan di Komando Selatan tentara Israel selama 24 jam terakhir sebagai persiapan untuk penarikan pasukan secara bertahap dari Jalur Gaza saat perjanjian gencatan senjata mulai berlaku," kata media Israel, KAN, seperti dikutip Anadolu, 15 Januari 2025.
Mengutip sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya, KAN mengatakan, "Tentara Israel sedang bersiap untuk menarik pasukan dari sisi Palestina di perlintasan Rafah segera setelah perjanjian ditandatangani."
"Penarikan pasukan Israel dari Koridor Philadelphia (di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir) telah dikoordinasikan dengan pejabat keamanan Israel, Mesir, dan AS," kata media tersebut.
Ditambahkan pula bahwa "tentara akan menarik pasukan dari Koridor Philadelphia dalam beberapa hari pertama setelah perjanjian dengan Hamas ditandatangani."
Namun, ditambahkan pula bahwa tentara "mungkin memerlukan waktu hingga seminggu untuk membongkar posisinya dan infrastruktur yang telah dibangunnya di poros Netzarim di Gaza tengah."
Diperjelas lebih lanjut bahwa "tentara sedang mempersiapkan diri untuk membangun zona penyangga di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza dan telah menghancurkan semua bangunan di area selebar lebih dari satu kilometer di sepanjang perbatasan (tanpa menyebutkan arahnya)."
Meskipun menyebutkan poros Netzarim dan Philadelphi serta penyeberangan Rafah, penyiar tersebut tidak membahas kesiapan tentara untuk menarik pasukan dari wilayah utara Gaza.
Qatar mengatakan Selasa pagi bahwa negosiasi gencatan senjata Gaza sudah dalam "rincian akhir" dan bahwa pengumuman kesepakatan "segera hadir."
“Rancangan perjanjian telah diserahkan kepada Hamas dan Israel, dan hambatan utama pada isu-isu utama yang dipersengketakan antara kedua belah pihak telah diatasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari dalam konferensi pers di Doha.
Pejuang Palestina, Hamas juga mengonfirmasi bahwa gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan berada dalam “tahap akhir.”
Israel terus melanjutkan perangnya di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 46.600 orang, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.