Presiden AS Donald Trump lakukan pertemuan dengan Benjamin Netanyahu. Foto: The New York Times
Fajar Nugraha • 8 April 2025 07:32
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Senin bahwa ia mengantisipasi perang Gaza akan berakhir relatif segera. Trump menyatakan keinginannya agar perang itu segera dihentikan.
Komentar itu disampaikan selama pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.
Ketika ditanya tentang pemenuhan janji kampanyenya untuk mengakhiri perang Gaza, Trump berkata, "Saya ingin melihat perang berakhir, dan saya pikir perang akan berakhir pada suatu titik, itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat."
Trump lebih lanjut mengatakan bahwa upaya pembebasan sandera yang ditahan Hamas sedang berlangsung, tetapi mengatakan bahwa pembebasan semua sandera adalah "proses yang panjang."
Berbicara kepada wartawan di Ruang Oval, Netanyahu mengonfirmasi bahwa Israel sedang mengupayakan "kesepakatan lain yang kami harap akan berhasil" untuk membebaskan lebih banyak sandera.
"Kami berkomitmen untuk membebaskan semua sandera, tetapi juga menghilangkan tirani jahat Hamas di Gaza dan memungkinkan warga Gaza untuk bebas menentukan pilihan untuk pergi ke mana pun mereka mau," kata Netanyahu, seperti dikutip dari India Today, Selasa 8 April 2025.
Netanyahu juga mengatakan bahwa ia telah membahas dengan Trump tentang "visi berani" presiden AS untuk Gaza—merujuk pada usulan Trump agar AS mengambil alih daerah kantong itu. Rencana Trump telah dikecam secara global sebagai usulan pembersihan etnis.
Perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika pejuang yang dipimpin Hamas melancarkan serangan ke Israel selatan, yang mengakibatkan sekitar 1.200 kematian dan 251 sandera. Sebagai tanggapan, Israel memulai operasi militer di Gaza, yang menurut otoritas kesehatan setempat, telah menyebabkan lebih dari 50.000 korban Palestina.
Sebelumnya pada hari Senin, Trump juga mengadakan panggilan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi, dan Raja Abdullah II dari Yordania untuk membahas cara-cara untuk segera mengamankan gencatan senjata Gaza.
Menurut kantor Macron, para pemimpin menekankan perlunya melanjutkan akses bantuan kemanusiaan dan sepakat untuk tetap berhubungan erat ke depannya. Panggilan telepon itu dilakukan sesaat sebelum pertemuan Trump dengan Netanyahu.