KAI Angkut 29,1 Juta Orang Selama Lebaran 2025, Paling Banyak KA Jarak Jauh

Ilustrasi penumpang KAI. Foto: Dok KAI

KAI Angkut 29,1 Juta Orang Selama Lebaran 2025, Paling Banyak KA Jarak Jauh

M Ilham Ramadhan Avisena • 13 April 2025 12:05

Jakarta: KAI Group mencatat total 29.170.705 pelanggan terlayani selama masa angkutan Lebaran 2025. Jumlah tersebut mencakup layanan kereta api jarak jauh dan lokal, commuter line, KA Bandara, hingga LRT dan Whoosh.

Rinciannya, sebanyak 4.707.628 pelanggan merupakan pengguna layanan KA jarak jauh dan lokal KAI, 22.036.363 pelanggan KAI Commuter, 18.698 pelanggan KA Bandara di Medan dan Yogyakarta, 341.100 pelanggan Whoosh yang dikelola KCIC, 343.706 pelanggan LRT Sumatera Selatan, 1.222.825 pelanggan LRT Jabodebek, 18.698 pelanggan KA Makassar–Parepare, dan 19.560 pelanggan dari layanan KAI Wisata.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan, jumlah pelanggan tersebut menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api yang semakin andal, tepat waktu, dan memberikan kenyamanan lebih.

"Capaian ini adalah bentuk nyata dari kepercayaan publik terhadap layanan kami yang terus berkembang. Masyarakat kini semakin sadar pentingnya menggunakan transportasi publik sebagai solusi mobilitas yang efisien sekaligus peduli lingkungan," ujarnya seperti dikutip pada Minggu, 13 April 2025.

Ketepatan waktu meningkat

Sejalan dengan itu, perusahaan juga mencatatkan peningkatan kinerja ketepatan waktu atau On Time Performance (OTP) kereta api selama masa Angkutan Lebaran 2025 yang berlangsung pada 21 Maret hingga 11 April 2025.

OTP keberangkatan kereta api mencapai 99,69 persen, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 99,50 persen. Sementara itu, OTP kedatangan juga naik menjadi 97,23 persen, dibandingkan dengan 96,90 persen pada masa Angkutan Lebaran 2024.

"Peningkatan tersebut mencerminkan komitmen KAI dalam memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggan. Kami berupaya maksimal menjaga ketepatan waktu kereta api, meskipun jumlah pelanggan meningkat signifikan selama periode Lebaran," tuturnya.

KAI juga menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menjaga dan meningkatkan OTP, antara lain dengan menambah petugas operasional, melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana secara intensif, serta mengoptimalkan sistem pengaturan perjalanan kereta.
 
Baca juga: 

Survei: 90% Penumpang Apresiasi Kesigapan Petugas KAI



(Ilustrasi KAI. Foto: Dok istimewa)

Optimalkan layanan anak usaha

Selama masa Angkutan Lebaran, KAI Group melakukan koordinasi intensif dengan seluruh anak usahanya guna memastikan layanan berjalan optimal dan terintegrasi. KAI Commuter menjaga kelancaran perjalanan di wilayah aglomerasi.

Lalu KAI Logistik berperan penting dalam distribusi barang, KCIC mengoperasikan layanan kereta cepat Whoosh, KAI Bandara mendukung konektivitas ke dan dari bandara, KAI Wisata menyediakan layanan perjalanan kelas luxury, serta KAI Services mengerahkan petugas dari berbagai lini layanan seperti kebersihan dan parkir untuk menjamin kenyamanan pelanggan di stasiun dan kereta.

Selain itu, pemanfaatan teknologi dan digitalisasi menjadi kunci dalam mendukung kelancaran operasional kereta api, termasuk dalam pengaturan jadwal dan informasi kepada pelanggan secara real-time melalui aplikasi Access by KAI.

KAI juga terus mengembangkan sistem peringatan dini dan monitoring perjalanan kereta berbasis digital, yang mampu meminimalkan potensi gangguan serta mempercepat respons terhadap situasi di lapangan.

“Peningkatan OTP ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang pengalaman perjalanan pelanggan yang lebih baik bebas dari kemacetan. Ketepatan waktu adalah bentuk penghargaan kami terhadap waktu para pelanggan,” jelas Anne.

"Kami akan terus menjaga momentum ini dan menjadikannya motivasi untuk memberikan pelayanan yang semakin baik, profesional, dan andal bagi seluruh pelanggan kereta api," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)