Ilustrasi. Foto: dok MI.
Husen Miftahudin • 6 November 2025 07:57
Jakarta: Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan transportasi laut yang aman, efisien, dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan daya saing industri pelayaran Indonesia di tingkat global.
Ini dilakukan dengan penerapan penilaian risiko lewat workshop bertajuk 'Strategi Implementasi Petunjuk Penilaian Risiko BKI' oleh PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI.
"Upaya ini tidak hanya memperkuat sistem klasifikasi kapal, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi digital BKI dalam layanan maritim," ucap Direktur Operasi Bisnis Klasifikasi BKI Arief Budi Permana dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 6 November 2025.
Dalam workshop tersebut, dihadirkan dua orang pakar terkait keselamatan sistem maritim berbasis risiko dari akademisi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Divisi Riset dan Pengembangan Klasifikasi & Statutoria ini juga merupakan bagian dari komitmen BKI untuk menghadirkan proses klasifikasi kapal yang efisien, dan berbasis penilaian risiko.
Sebagai lembaga klasifikasi nasional, Arief menekankan, BKI memiliki peran penting dalam memastikan setiap kapal memenuhi standar keselamatan dan kelaikan yang berlaku.
Melalui workshop ini, BKI memperkenalkan Petunjuk Penilaian Risiko (PR) (Bag.8, Vol.A), pedoman baru dalam sistem klasifikasi kapal yang ditujukan pada kapal atau bangunan apung yang beroperasi di perairan domestik mencakup perairan sungai dan danau, khususnya untuk kapal eksisting/bangunan sudah jadi dengan menekankan pada pendekatan berbasis risiko.
"Pendekatan ini memungkinkan evaluasi terhadap potensi bahaya selama masa operasional kapal, sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat," terang dia.
| Baca juga: BKI Bakal Kasih Insentif bagi Kapal Berbahan Bakar Ramah Lingkungan |