Korea Utara Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto: KCNA

Korea Utara Kutuk Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran

Fajar Nugraha • 24 June 2025 12:05

Pyongyang: Korea Utara pada Senin 23 Juni 2025 mengeluarkan kecaman keras terhadap serangan udara Amerika Serikat yang menargetkan fasilitas nuklir Iran. Pyongyang menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Republik Islam Iran.

Melalui pernyataan resmi yang disiarkan kantor berita negara Korean Central News Agency (KCNA), juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyatakan bahwa serangan militer AS “secara brutal melanggar Piagam PBB dan merusak keamanan sah sebuah negara berdaulat.”
 

Baca: Trump Umumkan Iran dan Israel Sepakat Lakukan Gencatan Senjata.


“Republik Demokratik Rakyat Korea dengan tegas mengutuk serangan yang dilakukan AS terhadap Iran, yang jelas-jelas mencederai prinsip dasar hukum internasional,” bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip Yonhap News, Selasa 24 Juni 2025.

Kementerian Luar Negeri Korea Utara juga menuding bahwa eskalasi terbaru di Timur Tengah merupakan “konsekuensi yang tak terhindarkan” dari keberanian “sembrono” yang ditunjukkan Israel, serta dukungan penuh dari Amerika Serikat.

“Komunitas internasional yang menjunjung keadilan harus bersatu mengecam aksi konfrontatif AS dan Israel, yang hanya memperburuk ketegangan regional,” tambah juru bicara tersebut.

Korea Utara dan Iran selama ini dikenal memiliki hubungan yang erat di tengah tekanan dan sanksi internasional atas program senjata mereka masing-masing. Pyongyang sebelumnya juga telah mengecam keras serangan militer Israel terhadap Iran, menyebutnya sebagai “tindakan biadab.”

Serangan militer Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Natanz, dan Fordow pada Minggu lalu menandai keterlibatan langsung Washington dalam konflik yang telah dipicu oleh agresi Israel sejak pertengahan Juni. Ketegangan kini meningkat, dengan banyak negara memperingatkan dampak regional yang lebih luas dari konflik tersebut.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)