Sebuah sesi sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB di New York. (UN Photo/Loey Felipe)
Willy Haryono • 26 April 2025 10:13
New York: Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk keras serangan teroris mematikan di Pahalgam, Jammu dan Kashmir, pada hari Selasa lalu yang menewaskan sedikitnya 26 wisatawan dan menyebabkan banyak lainnya terluka, menyerukan akuntabilitas dan kerja sama internasional untuk membawa para pelaku ke pengadilan.
Dalam pernyataan pers yang dikeluarkan di hari Jumat, anggota Dewan Keamanan PBB menyampaikan simpati dan belasungkawa terdalam mereka kepada keluarga korban, serta kepada Pemerintah India dan Nepal.
Mereka juga menyampaikan harapan agar para korban luka dalam serangan hari Selasa segera pulih sepenuhnya. Di saat serangan, sekelompok pria bersenjata menembaki wisatawan yang mengunjungi wilayah Himalaya, yang sama-sama diklaim sebagai wilayah kedaulatan India dan Pakistan.
“Terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya merupakan salah satu ancaman paling serius bagi perdamaian dan keamanan internasional,” tegas para duta besar di markas Dewan Keamanan PBB di New York, dikutip dari UN News, Sabtu, 26 April 2025.
Mereka menggarisbawahi bahwa tindakan tersebut adalah “kriminal dan tidak dapat dibenarkan, terlepas dari motivasinya, di mana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun yang melakukannya.”
Para dubes menekankan bahwa para pelaku, penyelenggara, pemodal, dan sponsor harus dimintai pertanggungjawaban dan diadili.
Mereka mendesak semua negara, sesuai dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan yang relevan, untuk bekerja sama secara aktif dengan semua otoritas terkait.
Para duta besar menegaskan kembali perlunya negara-negara dunia untuk “memerangi dengan segala cara” ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional yang diakibatkan oleh tindakan terorisme, sesuai dengan Piagam PBB dan kewajiban lain berdasarkan hukum internasional.
Menindaklanjuti dengan keprihatinan yang mendalam
Sementara itu, PBB terus memantau situasi di kawasan tersebut “dengan keprihatinan yang sangat mendalam,” kata Juru Bicara PBB Stéphane Dujarric.
“Kami kembali mendesak Pemerintah India dan Pemerintah Pakistan untuk menahan diri secara maksimal guna memastikan situasi tidak semakin memburuk,” sambungnya, dalam jumpa pers rutin di New York pada hari Jumat.
India dan Pakistan sama-sama mengelola sebagian wilayah Kashmir, tetapi keduanya mengklaim wilayah tersebut secara menyeluruh.
Baca juga: Ancaman Eskalasi Ketegangan India-Pakistan Usai Serangan di Kashmir