Kabinet Merah Putih. Foto: Metrotvnews.com/Fachri.
Yakub Pryatama Wijayaatmaja • 4 May 2025 14:59
Jakarta: Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio (Hensat) menyebut ada alasan di balik deklarasi dukungan dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap Presiden Prabowo Subianto untuk Pilpres 2029. Dukungan terlalu dini itu dinilai pertanda kuat perombakan kabinet (reshuffle) kabinet sudah dekat.
Hensat menuturkan dukungan tersebut bukan sekadar ekspresi loyalitas. Melainkan strategi politik pragmatis untuk mengamankan kursi di Kabinet Merah Putih.
"Ini strategi klasik. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka adalah sekutu yang loyal, dan dukungan yang dikeluarkan para partai besar ini sudah jelas bahwa reshuffle sebentar lagi akan berlangsung," ujar Hensat dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 4 Mei 2025.
Hensat menuturkan, deklarasi ini menunjukkan adanya kegaduhan politik di antara partai koalisi yang berebut pengaruh. Sebab, berdampak pada jatah mereka di Kabinet Merah Putih.
"Ini terlihat seperti mereka tahu kalau enggak gerak cepat, bisa kehilangan slot di kabinet," ungkap dia.
Baca juga:
Bahlil Disebut Sudah Beri Sinyal Dukung Prabowo di 2029 |