Armani dikenal sebagai maestro mode dengan gaya elegan dan minimalis yang telah mengubah wajah industri fesyen internasional.
Sosok yang dikenal sebagai “bapak elegansi modern” ini meninggalkan warisan besar yang tidak hanya mengubah cara orang berpakaian, tetapi juga cara dunia memandang fesyen.
Profil Giorgio Armani
Giorgio Armani lahir pada 11 Juli 1934 di Piacenza, Italia. Awalnya, ia menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Milan, namun kemudian meninggalkan bangku kuliah untuk merintis karier di dunia mode.
Armani mengawali perjalanan profesionalnya sebagai window dresser di La Rinascente, sebuah department store bergengsi di Milan, Italia, sebelum bergabung dengan rumah mode Nino Cerruti sebagai desainer pakaian pria. Di bawah Cerruti, Armani melatih ketelitiannya pada detail dan konstruksi busana.
Tahun 1975 menjadi tonggak sejarah ketika Armani bersama mitranya, Sergio Galeotti, mendirikan label Giorgio Armani.
Brand ini langsung melejit berkat inovasi desainnya yang menghadirkan jaket tanpa lapisan tebal (deconstructed jacket), gaya yang memberi siluet santai longgar namun tetap elegan. Setahun kemudian, Armani juga meluncurkan koleksi pakaian wanita yang memperluas pengaruhnya.
Armani juga merevolusi busana laki-laki dengan menghilangkan bantalan bahu kaku dan potongan ketat. Jas rancangannya terasa ringan, nyaman, dan elegan. Perempuan pun merasakan dampaknya lewat power suit yang membuat mereka tampil percaya diri di ruang kerja.
Inovasi dan Pengaruh
Armani dikenal sebagai pelopor gaya minimalis elegan yang praktis sekaligus berkelas. Karyanya banyak digunakan di film-film Hollywood, termasuk American Gigolo yang mendongkrak reputasinya di kancah internasional.
Label Armani kemudian berkembang pesat dengan berbagai lini, seperti Emporio Armani, Armani Privé, Armani Exchange, Produk parfum, kosmetik, furnitur, hingga hotel dan restoran.
Meskipun telah berkembang menjadi merek global, Armani tetap enggan melepas kendali atas perusahaannya. Ia mempertahankan kepemilikan penuh atas rumah mode yang didirikannya, sehingga menjadikannya salah satu desainer independen terakhir di industri fashion.
Giorgio Armani juga tercatat sebagai sosok berpengaruh di balik munculnya tren power suit pada era 1980-an, yang memberi kesan tegas, kuat, dan berwibawa, khususnya bagi kalangan perempuan pekerja.
Sepanjang perjalanan kariernya, Armani mengantongi berbagai penghargaan prestisius, salah satunya Outstanding Achievement Award dalam ajang The Fashion Awards 2019.
Warisan yang ditinggalkan Armani tidak hanya berupa jas atau gaun mewah, melainkan juga filosofi gaya sederhana namun elegan, abadi, serta mampu menumbuhkan rasa percaya diri bagi setiap orang yang mengenakannya.
Di usia senja, semangat berkarya Armani tidak pernah surut. Bahkan pada tahun 2024, ia masih aktif menampilkan koleksi terbarunya di Paris Fashion Week, sebuah bukti dedikasi yang tak pernah luntur.
Lebih dari sekadar ikon mode, Armani dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan dekat dengan para stafnya, meskipun ia memimpin kerajaan bisnis bernilai miliaran dolar.
Kepergian Sang Maestro
Armani menghembuskan napas terakhir di kediamannya di Milan. Pihak perusahaan merilis pernyataan resmi.
"Dengan kesedihan yang tak terbatas, Armani Group mengumumkan meninggalnya penciptanya, pendiri, dan kekuatan pendorong yang tak kenal lelah: Giorgio Armani," demikian bunyi pernyataan tersebut, yang dikutip Jumat, 5 September 2025.
Upacara penghormatan akan digelar terbuka pada 6–7 September 2025 di Milan, sementara pemakaman dilaksanakan secara privat sesuai permintaannya.