India Bantah Klaim Donald Trump Berperan di Negosiasi Gencatan Senjata India-Pakistan

Perdana Menteri India Narendra Modi berbicara dalam konferensi pers dengan Presiden AS Donald Trump (kanan), di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, DC, AS, 13 Februari 2025. EFE/EPA/FRANCIS CHUNG/POOL

India Bantah Klaim Donald Trump Berperan di Negosiasi Gencatan Senjata India-Pakistan

Riza Aslam Khaeron • 14 May 2025 19:57

New Delhi: India secara tegas membantah klaim Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menyatakan bahwa dirinya menggunakan tekanan perdagangan untuk memediasi gencatan senjata antara India dan Pakistan.

Bantahan ini disampaikan India menyusul pernyataan Trump yang mengklaim telah menggagalkan potensi "perang nuklir" antara kedua negara melalui pendekatan perdagangan.

"Saya berkata, ayo, kita akan melakukan banyak perdagangan dengan kalian. Mari hentikan ini. Jika kalian menghentikannya, kami akan berdagang. Jika tidak, kami tidak akan berdagang sama sekali," ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih, seperti terlihat dalam cuplikan video PBS yang dirilis pada Senin, 12 Mei 2025.

"Dan tiba-tiba mereka berkata, saya pikir kita akan berhenti. Untuk banyak alasan, tapi perdagangan adalah salah satu yang besar," lanjut Trump, dikutip oleh Newsweek pada hari yang sama.

Namun, India membantah narasi tersebut dan menegaskan bahwa isu Kashmir, yang menjadi sumber ketegangan, adalah urusan bilateral antara India dan Pakistan.

"Bagi kami, Kashmir adalah isu bilateral, bukan isu internasional," ujar Duta Besar India untuk Singapura, Shilpak Ambule, kepada Bloomberg TV pada Senin, 12 Mei 2025.

Mengutip Hindustan Times pada Rabu, 14 Mei 2025, Kementerian Luar Negeri India (MEA) menolak pernyataan Trump dan menyatakan bahwa India memiliki posisi nasional yang konsisten terkait urusan wilayahnya, yakni hanya akan diselesaikan secara bilateral dengan Pakistan.
 

Baca Juga:
PM India Tegaskan Pantau Setiap Langkah Pakistan

Hal ini ditegaskan kembali oleh Times of India yang melaporkan bahwa MEA India secara resmi menolak klaim Trump yang mengatakan bahwa dirinya mengancam akan menghentikan perdagangan demi memaksa gencatan senjata.

"Antara dimulainya Operasi Sindoor pada 7 Mei dan tercapainya gencatan senjata pada 10 Mei, memang ada percakapan antara para pemimpin India dan AS terkait situasi militer yang berkembang. Namun, isu perdagangan tidak pernah muncul dalam pembicaraan tersebut," demikian pernyataan resmi MEA India seperti dikutip Times of India pada Rabu, 14 Mei 2025.

India juga membantah insinuasi bahwa tindakan militer mereka hampir memicu perang nuklir. Pemerintah India menekankan bahwa semua aksi militer yang dilakukan tetap berada dalam domain konvensional.

Sebaliknya, Pakistan menunjukkan sikap yang lebih akomodatif terhadap peran AS. Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif bahkan menyampaikan terima kasih kepada Trump.

"Pakistan menghargai AS karena telah memfasilitasi hasil ini, yang kami terima demi perdamaian dan stabilitas kawasan," tulis Shehbaz dalam unggahannya di X pada Sabtu, 10 Mei 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)