Daya Beli Merosot, Astra International Kurangi Belanja Modal

Konferensi pers RUPST Astra International. Metrotvnews.com/Eko Nordiansyah

Daya Beli Merosot, Astra International Kurangi Belanja Modal

Eko Nordiansyah • 8 May 2025 20:33

Jakarta: PT Astra International Tbk (ASII) menurunkan belanja modal (capital expenditure) menjadi Rp25 triliun tahun ini. Capex perusahaan turun dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp32 triliun, dan lebih rendah dari alokasi awal yang sebesar Rp28 triliun.

Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro mengatakan, belanja modal akan tergantung situasi perekonomian. Ia menyebut, capex akan digunakan untuk bisnis inti antaranya otomotif, jasa keuangan, alat berat pertambangan, agribisnis, infrastruktur serta properti.

"Kita melakukan review secara berkala, paling tidak per hari ini kita melihat akan turun ke Rp25 triliun dan bisa saja lebih turun lagi kita sesuaikan dengan situasi yang ada," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 8 Mei 2025.

Hingga kuartal I-2025 ini, ia menyebut, belanja modal sudah terealisasi sebesar Rp4,5 triliun. Namun Djony menegaskan, Astra akan melihat situasi perekonomian yang dinamis ditambah dengan daya beli masyarakat yang melambat akibat tekanan eksternal.

"Jadi, dalam situasi daya beli masyarakat cenderung melemah, kemudian situasi perekonomian secara global juga kurang baik, jadi kita juga perlu lebih waspada dalam mengguyurkan belanja modal. Jadi, bisa saja akan turun," jelas dia.
 

Baca juga: 

Astra Bagi Dividen Tunai Rp16,4 Triliun



(Menara Astra. Foto: Dok Astra International)

Diversifikasi bisnis

Selain memacu kinerja pada bisnis utama, Astra juga akan melakukan diversifikasi bisnis ke sektor ramah lingkungan. Ia mengungkapkan, saat ini United Tractors (UT) telah menjajaki bisnis energi baru terbarukan yang lebih relevan dalam jangka panjang.

"United Tractors (UT) juga sudah masuk ke bisnis ke panas bumi. Lebih agresif di dalam melihat peluang-peluang hydropower. Kemudian juga masih secara disiplin dan konsisten untuk melakukan pemasangan-pemasangan solar panel," jelas dia.

Di samping itu, Astra juga mulai fokus ke bisnis kesehatan dan infrastruktur. Ia berharap dengan perluasan jangkauan dan cakupan bisnis yang dimiliki akan memperkuat bisnis inti sehingga Astra tetap bisa mempertahankan kinerja bisnisnya di situasi saat ini.

"Bisa kita perkuat jangkauannya, bisa kita perkuat cakupannya. Sehingga pada akhirnya juga bisa memperkuat bisnis inti itu sendiri untuk menegaskan posisi kita di pasar," tegas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)