AFPC 2025 Hadirkan Suara Masyarakat Sipil ke Panggung ASEAN

FPCI akan ASEAN for the Peoples Conference (AFPC) 2025 pada 4-5 Oktober 2025 di The Sultan Hotel, Jakarta. (Foto: Dok. Ist)

AFPC 2025 Hadirkan Suara Masyarakat Sipil ke Panggung ASEAN

Patrick Pinaria • 1 October 2025 13:52

Jakarta: FPCI akan menggelar ASEAN for the Peoples Conference (AFPC) 2025. Sebuah konsorsium organisasi masyarakat ASEAN terbesar ini akan digelar pada 4-5 Oktober 2025 di The Sultan Hotel, Jakarta.

AFPC 2025 akan mengusung tema 'Harnessing Southeast Asia's Greatest Resource'. Kehadiran forum ini diharapkan bisa menjadi wadah terbesar bagi organisasi masyarakat sipil ASEAN untuk memperkuat visi kawasan yang berpusat pada rakyat.

Berbagai isu penting akan dibahas dalam forum ini. Mulai dari perubahan iklim, tata kelola pemerintahan yang baik, keamanan digital, migrasi, pembangunan perdamaian, pendidikan, kesehatan, kualitas hidup, dan masih banyak isu penting lainnya.

AFPC muncul dari adanya kesenjangan yang masih bertahan di kawasan: identitas ASEAN kerap dipersepsikan sebagai sesuatu yang abstrak dan jauh dari kehidupan sehari-hari. Dalam membahas berbagai isu tersebut, AFPC juga mengangkat pertanyaan yang lebih mendasar: "bagaimana visi dan identitas ASEAN dapat diterjemahkan dari ruang-ruang tingkat tinggi menjadi nilai-nilai yang benar-benar selaras dengan kehidupan masyarakat sehari-hari?"

Bagi sebagian besar warga, rasa memiliki terhadap ASEAN masih terasa samar, karena organisasi ini kerap dianggap hanya beroperasi di level atas. Akibatnya, masyarakat umum masih memiliki kesadaran yang terbatas mengenai institusi-institusi ASEAN, Piagam ASEAN, maupun manfaat praktis yang dapat diberikan ASEAN.

Dengan diadopsinya ASEAN Community Vision 2045 dalam KTT ASEAN ke-46 di Kuala Lumpur, para pemimpin ASEAN menegaskan kembali komitmen mereka untuk membangun komunitas yang tangguh, inovatif, dinamis, dan berpusat pada rakyat. Visi baru ini menyerukan terwujudnya kawasan yang inklusif dan responsif, sebuah cita-cita yang tidak mungkin tercapai tanpa dukungan yang lebih kuat bagi para aktor masyarakat sipil yang bekerja di tingkat akar rumput.

Menjawab tantangan tersebut, AFPC hadir sebagai forum utama untuk mendorong tercapainya ASEAN yang benar-benar berpusat pada rakyat dengan membawa isu-isu paling relevan bagi warga secara langsung ke garis depan. Selaras dengan nilai-nilai ASEAN Vision 2045 konferensi ini bertujuan menghidupkan gagasan tentang ASEAN yang benar-benar berpusat pada rakyat dan tidak hanya mencerminkan komitmen para pemimpin, tetapi juga suara dan pengalaman warganya.
 
 

Baca: AFPC 2025 Disiapkan Jadi Forum Bersejarah ASEAN yang Lebih Inklusif


Selain itu, AFPC akan menjadi wadah untuk memperkuat jejaring dan kolaborasi antarorganisasi masyarakat sipil di kawasan. Yang terpenting, konferensi ini akan menyediakan ruang dialog langsung antara masyarakat sipil dan para pemimpin ASEAN, guna memastikan bahwa suara rakyat turut berperan dalam membentuk kebijakan regional.

Konferensi AFPC 2025 akan dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk pemerintah, aparatur sipil negara, diplomat, akademisi, pelaku bisnis, organisasi masyarakat sipil, dan banyak pihak lainnya, antara lain:
 
- H.E. Kao Kim Hourn, Sekretaris Jenderal ASEAN
- H.E. Sugiono, Menteri Luar Negeri RI
- H.E. Sihasak Phuangketkeow, Menteri Luar Negeri Thailand
- Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta (2017-2022); Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2014-2016); Pendiri Indonesia Mengajar dan Aksi Bersama
- Dr. R. M. Marty M. Natalegawa,  Penulis buku "Does ASEAN Matter? A View From Within"; Menteri Luar Negeri RI (2009–2014)
- Franz Magnis-Suseno, Professor at Driyarkara School of Philosophy Jakarta
- Prof. Jimly Asshiddiqie, Founding Chief Justice of Indonesia’s Constitutional Court (2003-2008)
- Dr. William P. Sabandar, Special Envoy of the Secretary General of ASEAN (2009-2012)
- Khairy Jamaluddin, Minister of Health of Malaysia (2021-2022)
- Amy Chew, Staff Correspondent for the South China Morning Post, Reuters, New Straits Times, and The Star of Malaysia
- Nurul Izzah Anwar, Executive Chairperson of Polity; Member of Parliament (2008-2022)
- Pita Limjaroenrat, Visiting Fellow of Harvard Kennedy School
- Abigail Limuria, Co-Founder of What Is Up, Indonesia (WIUI)
- Bambang Harymurti, Member of Board of Commissioner of PT Tempo Inti Media
- Dr. Kavi Chongkittavorn, Senior Fellow for the Institute of Security and International Studies (ISIS), Chulalongkorn University
- Yenny Wahid, Director of Wahid Foundation
- Andini Effendi, Independent Journalist
- Pandji Pragiwaksono, CEO Comika 

Konferensi dua hari ini juga akan menghadirkan para pembicara yang akan membahas sejumlah tantangan paling mendesak dan berulang di kawasan ASEAN, seperti:

Sabtu, 4 Oktober 2025
1. It Never Gets Old: How to Preserve Inter-Faith and Ethnic Tolerance as the Basis of a Peaceful and Stable ASEAN Community
2. Understanding the Aspiration of Southeast Asia’s Youth
3. How to Protect Our People from Rising Threats of Cyber Crimes and Online Scams
4. Why So Difficult? The Challenges of Advancing People-to-People Connectivity in Southeast Asia
5. Good Governance: How Civil Societies Can Help Ensure Clean and Competent Government and Fight Corruption
6. From Land & Sea to the Table: Building Resilient and Sustainable Food Systems
7. Ensuring Climate Security for All: What Civil Societies Can Do for Southeast Asia’s Green Transition and Net Zero Future
8. Addressing the Challenges — and Solutions — to Southeast Asia’s Migrant Workers
9. Closing the Gender Gap in Southeast Asia
10. It’s All About Jobs, Jobs, Jobs! Understanding and Anticipating the Changing Landscape of Work
11. Journalism: The Role of Media in Ensuring ASEAN’s “Open Caring Society”
12. The Imperative of Rule of Law for Political, Economic and Social Development

Minggu, 5 Oktober 2025
13. How Civil Societies See ASEAN’s Geostrategic Environment, and What “ASEAN Centrality” Mean to Them
14. How to Spread Entrepreneurialism as an Economic Force throughout Southeast Asia?
15. How to Preserve and Empower Southeast Asia’s Rich Cultural Diversity and Heritage
16. Closing the Gaps: How to Achieve a Robust Health System Throughout Southeast Asia
17. Reconciliation: Southeast Asia’s Lessons for a Troubled World
18. Ideas to Upgrade and Reform Our Education Ecosystem
19. How to Make AI Work for the Betterment of Our Society, and How to Safeguard Against Its Negative Impact
20. ASEAN Identity: Ideas to Spread the “ASEAN Vibe” to the Grassroots

AFPC 2025 terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Informasi terbaru mengenai AFPC 2025 dapat diakses melalui laman resmi www.aseanforthepeoples.org.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Rosa Anggreati)