Ilustrasi. Foto: Freepik.
Eko Nordiansyah • 18 August 2025 14:52
Jakarta: Industri kripto yang terus berkembang pesat juga menarik banyak pihak tak bertanggung jawab yang melakukan berbagai serangan terhadap aset digital. Menurut laporan Chainalysis, sepanjang 2022 kerugian akibat crypto attack mencapai USD3,8 miliar, meningkat 15 persen dari tahun sebelumnya.
Mengutip Pintu Academy, serangan dalam kripto disebut crypto attack yaitu serangan yang berupaya mengeksploitasi keamanan jaringan blockchain, wallet, atau transaksi aset kripto, dengan tujuan meraup keuntungan dari korban, baik investor ritel maupun pelaku industri.
Sebagian besar serangan ini menargetkan platform decentralized finance (DeFi), dengan 82,1 persen dari total serangan diarahkan pada sektor ini. Beberapa jenis crypto attack yang kerap terjadi meliputi flash loan attack, cryptojacking, phishing attack, dusting attack, dan 51 persen attack.
Baca juga:
Begini Cara Memilih Proyek NFT yang Potensial |