Seorang guru di Gaza mendirikan ruang belajar darurat untuk anak-anak Palestina. Foto: Yeni Safak
Fajar Nugraha • 17 November 2025 18:45
Gaza: Seorang guru di Gaza, Dua Kudah, mendirikan ruang belajar darurat di dalam tenda untuk memastikan anak-anak Palestina tetap mendapatkan pendidikan di tengah kondisi yang tidak stabil.
Inisiatif ini muncul saat masyarakat masih berjuang pulih di bawah gencatan senjata yang berjalan tidak sepenuhnya efektif.
Tenda tersebut kini berfungsi sebagai kelas sederhana yang menggantikan bangunan sekolah yang hancur akibat konflik. Kudah mengajar bahasa Inggris dan menyediakan rutinitas belajar yang membantu anak anak mendapatkan kestabilan psikologis.
“Saya hanya ingin mereka tetap belajar meski semuanya runtuh di sekitar mereka,” ucap Kudah, dikutip dari media Yeni ?afak, Senin, 17 November 2025.
Langkah Kudah dilakukan di tengah situasi gencatan senjata yang sering dilanggar dan terus menimbulkan ketegangan. Kondisi ini memperlambat pemulihan dan membuat warga harus bergantung pada upaya komunitas karena infrastruktur publik tidak lagi berfungsi secara optimal.
Inisiatif pendidikan berbasis komunitas tersebut menjadi sangat penting bagi anak anak yang tumbuh dalam ketidakpastian. Kehadiran kelas darurat ini bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga ruang aman untuk menjaga perkembangan mereka dari dampak konflik berkepanjangan.
Kelas tenda yang dibangun Kudah menjadi simbol ketangguhan masyarakat Gaza. Upaya ini mencerminkan tekad warga Palestina untuk mempertahankan akses pendidikan dan harapan masa depan meski hidup dalam tekanan. Dalam kondisi yang serba terbatas, aksi seperti ini menjadi fondasi bagi proses pemulihan di wilayah tersebut.
(Keysa Qanita)