PLTS terintegrasi SUN Energy. Foto: dok SUN Energy.
Ade Hapsari Lestarini • 12 November 2025 21:05
Jakarta: SUN Energy memperkuat perannya sebagai mitra strategis dalam mendukung dekarbonisasi sektor pertambangan di Indonesia melalui penerapan konsep green mining, yaitu pendekatan operasional pertambangan yang menekankan efisiensi energi, pengurangan emisi karbon, dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Melalui solusi terintegrasi berbasis energi surya, SUN Energy menghadirkan sistem yang memungkinkan perusahaan tambang beralih ke operasi yang lebih hijau, efisien, dan berkelanjutan tanpa mengorbankan keandalan operasional.
Inisiatif ini mencakup penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dipadukan dengan Battery Energy Storage System (BESS) serta sinergi antar unit bisnis dalam ekosistem SUN Group.
Melalui SUN Terra, perusahaan memperkuat teknologi penyimpanan energi, SUN Mobility menghadirkan elektrifikasi armada pertambangan dengan penggunaan electric vehicle (EV), dan NIRA menyediakan solusi pengelolaan air berkelanjutan.
Hingga kini, SUN Energy telah mengimplementasikan solusi energi bersih di lebih dari 15 lokasi tambang di Indonesia, termasuk proyek PLTS terintegrasi dengan Containerized BESS pertama di Indonesia bersama PT Cipta Kridatama, serta proyek Solar PV Roll Up di PT Berau Coal.
"Transisi menuju green mining bukan hanya soal mengganti sumber energi, tetapi membangun fondasi baru bagi industri yang efisien, rendah emisi, dan berketahanan jangka panjang. Melalui inovasi teknologi energi bersih dan rendah emisi, SUN Energy bersama ekosistem bisnis kami siap berkomitmen menjadi katalis transformasi industri tambang Indonesia menuju industri yang lebih hijau dan berkelanjutan," ujar CEO SUN Energy, E. Jefferson Kuesar, dalam keterangan tertulis, Rabu, 12 November 2025.
Solusi energi bersih untuk operasi tambang
Sebagian besar area pertambangan di Indonesia beroperasi secara off-grid dan masih bergantung pada genset diesel sebagai sumber energi utama. Ketergantungan ini membuat konsumsi bahan bakar menjadi sangat tinggi, mencapai 25-40 persen dari total biaya operasional, bahkan mendekati 50 persen pada area pertambangan dengan intensitas energi yang tinggi.
Menjawab tantangan tersebut, SUN Energy menghadirkan solusi PLTS-BESS terintegrasi yang dirancang khusus untuk wilayah off-grid. Sistem ini tidak hanya memastikan pasokan listrik andal 24 jam, tetapi juga mengurangi konsumsi bahan bakar dan biaya logistik energi secara signifikan.
Energi surya yang dihasilkan di siang hari dapat disimpan dan digunakan kembali pada malam hari, menciptakan operasi tambang yang lebih stabil dan hemat biaya.
Selain itu, inovasi Solar PV Roll Up SUN Energy di area pertambangan milik PT Berau Coal memberikan fleksibilitas tinggi bagi industri tambang yang berpindah-pindah. Sistem ini mudah dibongkar-pasang, dipindahkan antar site, dan sangat efisien untuk tahapan eksplorasi maupun produksi. Dengan demikian, perusahaan tambang dapat menekan biaya bahan bakar, mengurangi jejak emisi, sekaligus menjaga kontinuitas produksi di area terpencil.
SUN Energy juga memperluas solusi dekarbonisasi di sektor transportasi melalui SUN Mobility, penyedia Fleet-as-a-Service (FaaS) yang mengintegrasikan kendaraan listrik dan infrastruktur pengisian daya di area tambang.
Elektrifikasi kendaraan operasional terbukti menurunkan emisi gas buang sekaligus mengurangi biaya perawatan dan konsumsi bahan bakar, menghasilkan efisiensi signifikan di seluruh rantai pasok pertambangan. Pada akhir 2025, SUN Mobility dijadwalkan mulai mengoperasikan puluhan armada kendaraan listrik di salah satu perusahaan tambang besar di Indonesia sebagai bagian dari inisiatif green mining.
Efisiensi dan daur ulang air di area tambang
Sementara itu, melalui NIRA, SUN Energy menghadirkan solusi sustainable water management yang berfokus pada efisiensi dan daur ulang air di area tambang. Di PT Berau Coal, teknologi ini menggunakan sistem pengolahan air ultrafiltration dan reverse osmosis untuk memurnikan dan memanfaatkan kembali air proses, sehingga mengurangi penggunaan air baru dan menjaga keberlanjutan lingkungan di area operasi tambang.
Transformasi green mining yang dipimpin oleh SUN Energy sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060, serta penerapan Good Mining Practice (kaidah pertambangan yang baik) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Regulasi ini menegaskan pentingnya pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan, pelaksanaan reklamasi dan pascatambang, serta penempatan jaminan keberlanjutan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan pelaku usaha tambang.
Melalui integrasi PLTS, BESS, solusi elektrifikasi armada operasional, serta pengelolaan air berkelanjutan, SUN Energy berperan aktif membantu sektor pertambangan bertransformasi menuju operasi yang lebih hijau, efisien, dan berdaya saing global.
Dengan dukungan ekosistem SUN Group yang mencakup SUN Terra, SUN Mobility, dan NIRA, SUN Energy memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan keberlanjutan terintegrasi (sustainability-as-a-service) dan mitra strategis dalam perjalanan dekarbonisasi industri nasional menuju masa depan energi bersih di Indonesia.