Banjir melanda sejumlah wilayah di Sri Lanka usai terjangan Siklon Ditwah. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 7 December 2025 15:40
Kolombo: Otoritas Sri Lanka mengeluarkan peringatan baru potensi longsor ketika hujan deras kembali menghantam wilayah yang sebelumnya luluh lantak akibat Siklon Ditwah. Korban tewas kini meningkat menjadi 618, sementara bencana serupa di berbagai bagian Asia telah menewaskan lebih dari 1.800 orang.
Dikutip dari Al Jazeera, Minggu, 7 Desember 2025, Pusat Manajemen Bencana (DMC) Sri Lanka menyampaikan bahwa badai monsun memperburuk kondisi tanah di kawasan pegunungan tengah dan dataran tinggi barat laut, membuat lereng bukit semakin tidak stabil.
Lebih dari dua juta penduduk, atau nyaris 10 persen dari populasi, terdampak banjir dan longsor yang dipicu Siklon Ditwah pekan lalu, bencana terburuk di Sri Lanka pada abad ini. Helikopter dan pesawat dikerahkan untuk memasok bantuan ke komunitas yang terisolasi oleh longsor di wilayah tengah negara itu.
Angkatan Udara Sri Lanka menyebut telah menerima satu pesawat bantuan yang membawa pasokan dari Myanmar pada Minggu, menambah daftar bantuan internasional yang masuk.
Pemerintah menyatakan 618 orang telah meninggal, termasuk 464 korban dari wilayah perkebunan teh di kawasan tengah. Sebanyak 209 orang masih hilang. Jumlah pengungsi di kamp-kamp pemerintah turun menjadi sekitar 100.000 dari puncaknya yang mencapai 225.000 seiring surutnya banjir, menurut DMC.
Lebih dari 75.000 rumah rusak, termasuk hampir 5.000 rumah yang hancur total.
Seorang pejabat senior memperkirakan biaya pemulihan dan rekonstruksi dapat mencapai 7 miliar dolar AS. Dana Moneter Internasional (IMF) pada Jumat menyatakan sedang mempertimbangkan permintaan Sri Lanka untuk tambahan pendanaan sebesar 200 juta dolar AS guna membantu proses pembangunan kembali.
Presiden Anura Kumara Dissanayake mengatakan kepada parlemen bahwa ekonomi Sri Lanka telah menunjukkan pemulihan signifikan, tetapi belum cukup kuat untuk menghadapi dampak bencana besar ini tanpa dukungan internasional.
Baca juga: Siklon Ditwah Tewaskan 465 Orang, Aksi Solidaritas Menguat di Kolombo