Bank Mandiri memberikan edukasi finansial kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Ansan, Korea Selatan (Korsel).Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 26 November 2025 12:53
Ansan: Bank Mandiri memberikan edukasi finansial kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Ansan, Korea Selatan (Korsel). Edukasi ini sebagai bentuk penguatan ekonomi kerakyatan serta meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui perluasan program Mandiri Sahabatku.
Edukasi yang diberikan kepada PMI berupa literasi keuangan, pemahaman investasi saham, serta pengenalan peluang usaha sektor perikanan, yang dapat dijalankan keluarga di Tanah Air maupun PMI yang bersiap pulang.
Program pemberdayaan bank bersandi saham BMRI Ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya agenda peningkatan kualitas SDM, pemberdayaan UMKM, dan penguatan ekonomi keluarga.
Melalui rangkaian pemaparan yang langsung dapat diimplementasikan, program ini membekali PMI dengan kemampuan perencanaan keuangan, mahir investasi, serta fondasi menyiapkan usaha kecil yang dapat dijalankan dari mana saja.
SVP Government Project 3 Bank Mandiri, Yoga Sulistijono, mengatakan dalam sesi literasi keuangan, Bank Mandiri menjelaskan pentingnya pengelolaan keuangan pribadi secara terstruktur, termasuk pemisahan antara rekening kebutuhan harian dan rekening modal usaha agar perencanaan bisnis dapat dimulai sejak dini. Pada sesi investasi saham, Mandiri Sekuritas mengulas strategi pengembangan aset jangka panjang yang sesuai profil risiko peserta.
Sementara itu, sesi peluang usaha perikanan yang difasilitasi startup FisTx memberikan pemahaman mengenai model bisnis offtaker, kemitraan hulu hilir, serta paket usaha perikanan yang dirancang khusus untuk peserta program Mandiri Sahabatku. Pendekatan multidimensi ini memberi gambaran nyata bahwa usaha dapat mulai dirancang bahkan sebelum PMI kembali ke Indonesia.
Dia menegaskan Mandiri Sahabatku dirancang sebagai program berkelanjutan yang mendampingi PMI sejak fase bekerja di luar negeri hingga kembali ke tanah air.
“Mandiri Sahabatku tidak hanya menyiapkan peserta untuk berwirausaha setelah kembali ke Tanah Air. Kami mendorong mereka memulai sejak sekarang, dengan menabung, berinvestasi, dan menyusun rencana usaha yang dapat dijalankan bersama keluarga. Kolaborasi materi literasi keuangan, investasi, dan peluang usaha ini kami hadirkan agar dampaknya konkret dan berkelanjutan,” jelas Yoga dalam keterangannya, Selasa, 25 November 2025.
Baca Juga:
IFG Komitmen Genjot Inklusi dan Literasi Keuangan UMKM |