Hujan Ringan Guyur Sejumlah Daerah Pegunungan di Jateng

Ilustrasi

Hujan Ringan Guyur Sejumlah Daerah Pegunungan di Jateng

Media Indonesia • 4 September 2024 10:14

Semarang: Hujan mulai kembali mengguyur sejumlah daerah pegunungan bagian tengah di Jawa Tengah meskipun dengan intensitas ringan. Diharapkan ini akan sedikit mengurangi kekeringan yang melanda puluhan daerah sejak 3 bulan lalu.

Pemantauan Media Indonesia, Rabu, 4 September 2024, cuaca di daerah di Jawa Tengah pada umumnya cerah dan berawan sepanjang pagi hingga sore, namun menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, potensi hujan terjadi di sejumlah daerah pada sore hingga malam di daerah pegunungan bagian tengah.

"Ada potensi hujan pada sore hingga awal malam, diharapkan ini akan dapat mengurangi kekeringan yang telah terjadi di puluhan daerah sejak beberapa bulan lalu," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Farita Rachmawati, Rabu, 4 September 2024.

Berdasarkan pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB, lanjut Farita Rachmawati, sejumlah daerah berpotensi hujan ringan yakni Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, dan Mungkid. Ini merupakan hujan pertama sejak musim kemarau.

Angin bertiup dari arah barat laut ke timur, ungkap Farita Rachmawati, dengan kecepatan 5-35 kilometer per jam dengan suhu berkisar 16-36 derajat celsius dan kelembaban udara berkisar 35-95 persen.

"Tinggi gelombang di perairan utara Jawa Tengah 0,2-125 meter dan perairan selatan Jawa Tengah 0,5-3 meter," tambahnya.
 

Baca juga: Kemarau, Warga Kawasan Perbukitan di Kulon Progo Andalkan Air Sumur di Sungai Kering

Sementara itu kekeringan di puluhan daerah seperti Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Semarang, Cilacap, Klaten, Wonogiri dan sejumlah daerah lainnya masih berlangsung, sehingga berdampak pada ratusan ribu jiwa tersebar di 24 daerah.

Mengantisipasi kekeringan dan semakin meluas kesulitan air bersih, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah bersama pemerintah daerah se-Jawa Tengah dan instansi terkait, lembaga sosial serta swasta terus menggelontor jutaan liter air bersih untuk warga terlanda. 

Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan sebanyak 13 kecamatan di daerahnya telah mengalami kekeringan sejak beberapa bulan lalu, bahkan ribuan jiwa mengalami krisis air hingga Pemrov Jawa Tengah dan pemerintah daerah dan swasta terus menggelontor bantuan air bersih.

"Setidaknya ada tujuh desa yang krisis air bersih," imbuhnya.

Hal serupa juga diungkapkan Kepala BPBD Kabupaten Blora Mulyowati bahwa sudah ratusan desa di 16 kecamatan di Blora mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih, bantuan terus dialirkan untuk memenuhi kebutuhan warga terutama untuk konsumsi, sedangkan untuk mandi dan cuci warga mengandalkan sisa air di sungai.

"Bantuan terus digelontorkan, tidak hanya dari Pemrov Jawa Tengah dan Pemkab Blora, tetapi juga datang dari berbagai instansi terkait, Lembaga sosial, politik hingga perusahaan swasta," ujar Mulyowati.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Jawa Tengah Muhammad Chomsul mengungkapkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga, bantuan terus digelontorkan karena setidaknya ada 24 daerah mengalami kekeringan sebagai dampak kemarau sejak beberapa bulan sebelumnya. 

"Setidaknya sudah 8 juta liter bantuan air bersih telah digelontorkan," tambahnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)