Bank Sentral Singapura Perkirakan Ekonomi Bakal Tumbuh hingga 3%

Singapura. Foto: Unsplash.

Bank Sentral Singapura Perkirakan Ekonomi Bakal Tumbuh hingga 3%

Arif Wicaksono • 26 July 2024 16:46

Singapura: Bank Sentral Singapura mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah untuk pertemuan kelima berturut-turut, sejalan dengan ekspektasi pasar, dan memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu akan berada pada kisaran perkiraan yang lebih tinggi.
 

baca juga:

Singapura Harus Manfaatkan Momentum Rebound Chip Global

"Pertumbuhan PDB kemungkinan akan mendekati tingkat potensinya sebesar 2-3 persen untuk setahun penuh," kata Otoritas Moneter Singapura (MAS), dilansir Business Times, Jumat, 26 Juli 2024.

Angka ini lebih tinggi dari perkiraan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian, yaitu sebesar 1-3 persen. MAS juga menurunkan perkiraan inflasi umum setahun penuh ke kisaran 2-3 persen, namun mempertahankan kisaran perkiraan inflasi inti pada 2,5-3,5 persen.

MAS mengatakan akan mempertahankan tingkat apresiasi yang berlaku pada rentang kebijakan nilai tukar efektif nominal Singapura tanpa mengubah luas dan tingkat pusatnya.

Perekonomian Singapura diperkirakan akan menguat selama sisa tahun 2024, dengan kesenjangan output yang sedikit negatif akan ditutup pada akhir tahun.

"Jika tidak terjadi guncangan baru pada biaya, inflasi inti akan turun secara lebih nyata pada kuartal keempat dan turun menjadi sekitar dua persen pada 2025," tegas dia.

Dengan latar belakang ini, pengaturan kebijakan moneter saat ini tetap sesuai, kata bank sentral. yang menegaskan akan menjaga efek pengendalian terhadap inflasi impor serta tekanan biaya dalam negeri, dan menjamin stabilitas harga jangka menengah.

MAS juga mengatakan akan memantau dengan cermat perkembangan ekonomi global dan domestik, dan tetap waspada terhadap risiko inflasi dan pertumbuhan.

MAS tak akan melakukan perubahan suku bunga

Delapan belas dari 19 analis yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan MAS tidak akan mengambil tindakan selama tinjauan Juli, yang ketiga dari jadwal triwulanan barunya; analis yang tersisa memperkirakan pengurangan suku bunga. Sebagian besar dari mereka juga memperkirakan sikap bank sentral tidak akan berubah.

Keputusan tersebut diambil setelah pembacaan inflasi bulan Juni lebih lemah dari perkiraan. Inflasi inti, tidak termasuk akomodasi dan transportasi pribadi, berada pada angka 2,9 persen, dan inflasi umum turun ke level terendah dalam tiga tahun terakhir sebesar 2,4 persen.

MAS mencatat aktivitas ekonomi di antara mitra dagang utama Singapura tetap stabil secara umum dalam beberapa bulan terakhir.

"Dalam beberapa kuartal ke depan, permintaan akhir global akan memperoleh manfaat dari antisipasi penurunan suku bunga dan investasi berkelanjutan di bidang teknologi informasi,” tambahnya.

Namun hal ini masih bergantung pada ketidakpastian seperti kecepatan dan waktu pelonggaran kebijakan moneter serta dampak konflik geopolitik dan perdagangan terhadap kepercayaan dan biaya produksi.

Sebaliknya, jika suku bunga global tetap tinggi lebih lama dari perkiraan, permintaan eksternal bisa melemah dan menghambat momentum pertumbuhan Singapura.  

“Hal ini pada gilirannya akan mendorong laju pelonggaran biaya dan tekanan harga yang lebih cepat.” jelas MAS.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)