Pekerja Amerika Latin. foto: Unsplash.
New York: Organisasi Perburuhan Internasional dan Bank Dunia menuturkan 2-5 persen pekerjaan di Amerika Latin dan Karibia terancam oleh kecerdasan buatan (AI) dan berisiko sepenuhnya diganti mesin karena diotomatisasi.
Menurut penelitian tersebut, dilansir
Channel News Asia, Kamis, 1 Agustus 2024, perempuan dan pekerja muda di sektor formal menghadapi risiko lebih besar tugas mereka dikerjakan oleh kecerdasan buatan generatif.
Fenomena ini menjadi beban potensial bagi pekerja di wilayah yang sudah menjadi salah satu wilayah dengan tingkat ketimpangan paling tinggi di dunia karena pekerjaan bergaji rendah di ekonomi informal yang tersebar luas.
Kesenjangan infrastruktur digital
"Kesenjangan dalam infrastruktur digital dan ketimpangan lainnya dapat menghambat potensi dampak AI generatif di wilayah tersebut," kata laporan tersebut.
Secara keseluruhan, antara 26 persen dan 38 persen pekerjaan di Amerika Latin dan Karibia dapat terpapar AI generatif dan terdampak olehnya dalam beberapa cara, menurut data tersebut.
Di sisi lain, penelitian tersebut menyatakan bahwa ada pula manfaat yang dapat dihadirkan oleh AI, karena dapat meningkatkan produktivitas antara delapan persen dan 14 persen pekerjaan, khususnya di sektor perkotaan, pendidikan, dan formal, dan di kalangan penerima penghasilan tinggi.