Harga Emas Dunia Menguat Tipis

Harga emas dunia. Foto: Unsplash.

Harga Emas Dunia Menguat Tipis

Arif Wicaksono • 25 July 2024 08:44

Texas: Harga emas dunia menguat tipis pada pembukaan perdagangan hari ini. Emas dunia masih melanjutkan kenaikan di tengah penantian data-data ekonomi Amerika Serikat (AS).
 

baca juga:

Harga Emas Dunia Terkoreksi Tipis Usai Menyentuh Level Tertingginya


Melansir Investing, harga emas dunia acuan XAU/UD, Kamis, 25 Juli 2024, naik 0,05 persen menjadi USD2.399 per ons. Emas dunia sudah naik sebesar 23,36 persen dalam setahun. Emas dunia sudah terkoreksi dari level resistance sebelumnya yakni USD2.400 per ons.

Harga emas diprediksi mengalami kenaikan pada hari ini, seiring dengan indikasi bahwa tren kenaikan ini akan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama.  

Analis Dupoin Indonesia, Andrew Fischer menunjukkan, harga emas cenderung untuk terus naik dibandingkan dengan harga-harga sebelumnya. Hal ini menandakan pasar masih optimistis terhadap prospek harga emas ke depan.

"Secara teknis, emas (XAU/USD) menunjukkan sinyal bullish yang mengindikasikan momentum kenaikan harga emas masih berlanjut. Meskipun pasar emas saat ini mengalami fluktuasi, secara tren harga emas masih memiliki potensi untuk terus meningkat," tegas dia.

Investor saat ini tengah menunggu data ekonomi dari Amerika Serikat yang akan dirilis pada akhir pekan ini. Data ini diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai perkiraan waktu penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini.

Mayoritas ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunga dua kali pada tahun ini.

Penurunan suku bunga ini berpotensi mengurangi biaya peluang bagi investor yang memilih untuk memegang emas, mengingat emas tidak memberikan imbal hasil. Menurut CME FedWatch Tool, ada peluang 96 persen  bahwa penurunan suku bunga oleh bank sentral AS akan terjadi pada September.

Fokus minggu ini tertuju pada laporan produk domestik bruto (PDB) AS untuk kuartal kedua yang akan dirilis Kamis, serta indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) terbaru yang akan dirilis pada Jumat.

Sentimen positif untuk emas dunia

Data PCE ini merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed. Kepala Strategi Komoditas di TD Securities Bart Melek menambahkan apa pun yang lebih lemah dari perkiraan pada data PCE akan menjadi hal yang positif, karena hal tersebut akan meyakinkan pasar bank sentral AS akan melakukan pelonggaran kebijakan moneter pada September.

Selain itu, India baru saja memangkas bea masuk atas emas dan perak. Langkah ini diperkirakan oleh para pejabat industri akan meningkatkan permintaan ritel dan membantu mengurangi penyelundupan di negara konsumen emas batangan terbesar kedua di dunia.

"Permintaan emas yang lebih tinggi dari India dapat memberikan dorongan pada harga emas global," jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)