Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Ekonomi Kreatif Lebih Cepat

Ilustrasi Joger. Foto: Joger

Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Ekonomi Kreatif Lebih Cepat

Annisa Ayu Artanti • 14 October 2023 13:03

Jakarta: Pertumbuhan tenaga kerja sektor ekonomi kreatif diklaim lebih cepat pulih dari pandemi dibandingkan rata-rata pertumbuhan tenaga kerja sektor lain secara nasional.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang diolah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif disebutkan pertumbuhan ekonomi kreatif pada 2019 yakni sebesar 3,9 persen, kemudian pada 2020 menurun karena terdampak covid-19 yaitu -0,5 persen. Kemudian naik kembali menjadi 2,9 persen pada 2021, lalu pada 2022 naik menjadi 9,49 persen.

Persentase tersebut lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan tenaga kerja nasional, yaitu pada 2019 dengan persentase 2,0 persen, lalu pada 2020 menurun yakni -0,2 persen karena dampak covid-19. Pada 2021 meningkat dengan persentase 2,0 persen, lalu pada 2022 naik dengan persentase 3,2 persen.

“Program penciptaan dan perluasan tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif dapat dikatakan berhasil. Hal ini dilihat dari terus bertumbuh di 2022. Ketika pertumbuhan tenaga kerja nasional hanya 3,2 persen, pertumbuhan tenaga kerja ekonomi kreatif 9,49 persen, masih di atas lima persen,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam siaran pers, Sabtu, 14 Oktober 2023.

Baca juga: Sandiaga: Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kunci Capai Pertumbuhan Berkelanjutan

Dia membeberkan, ekonomi kreatif juga terbukti berperan besar terhadap ekonomi nasional, di 2022 kontribusinya terhadap PDB nasional mencapai Rp1.280 triliun. Kontribusi tenaga kerja sektor ekonomi kreatif pada nasional pun pada 2022 mencapai 17,7 persen.

Tenaga kerja ekonomi kreatif lebih cepat pulih dibandingkan rata-rata tenaga kerja di sektor lain secara nasional karena sektor ekonomi kreatif yang dianggap lebih inklusif dan mudah dimasuki oleh pelaku usaha baru.

Ekonomi kreatif berpotensi jadi roda penggerak

Sehingga sektor ekonomi kreatif ini berpotensi untuk menjadi roda penggerak bagi penyerapan tenaga kerja maupun lapangan usaha baru dengan membuka peluang besar bagi siapa pun yang terjun ke dalamnya.

Lebih lanjut, Sandiaga juga menjelaskan, sektor ekonomi kreatif lebih bisa merekrut tenaga kerja pendidikan SMA ke bawah. Tercatat, 54,0 persen tenaga kerja ekonomi kerja kreatif lulusan SLTA, lalu 38,8 persen lulusan SMA, dan 7,2 persen lulusan diploma ke atas.

Jika ditinjau berdasarkan jenis kelamin, sektor ini juga lebih banyak mempekerjakan perempuan, yakni sebanyak 58 persen dan 42 persen di antaranya laki-laki.

“Kaum perempuan memegang peran strategis dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia,” ungkap dia.

Adapun 94,4 persen tenaga kerja ekonomi kreatif ini tersebar di tiga subsektor, yakni kuliner, kriya, dan fesyen, yang dengan subsektor ini pun mengalami pemulihan tercepat di 2021. 
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)