JP Morgan: Bitcoin Bisa Bangkit Lagi

Ilustrasi bitcoin. Foto: Unsplash.

JP Morgan: Bitcoin Bisa Bangkit Lagi

Arif Wicaksono • 19 April 2024 17:01

New York: Bitcoin memperpanjang penurunannya dari level tertinggi sepanjang masa pada minggu ini. JPMorgan mengatakan aksi jual baru-baru ini adalah titik masuk yang baik bagi investor karena pasar bersiap untuk halving dalam beberapa hari mendatang.
 

baca juga: 

Awali Kuartal II Harga Bitcoin Merosot


Mata uang kripto terbesar di dunia ini mundur dari level tertinggi sepanjang masa di USD73,835.57 yang dicapai pada Maret, dan diperdagangkan sekitar USD62,445 pada Kamis, 18 April 2024.

Penurunan sejak akhir bulan lalu telah memangkas total kapitalisasi pasar dari 14 penambang bitcoin yang terdaftar di AS yang dilacak oleh JPMorgan sebesar 28 persen menjadi USD14,2 miliar hingga 15 April.

"Dengan bitcoin akan berkurang separuhnya, kami memperkirakan peningkatan volatilitas dan volume perdagangan baik bitcoin maupun saham pertambangan,” tulis Ekonom JPMorgan Reginald Smith dan Charles Pearce, dilansir Business Insider, Jumat, 19 April 2024.

Sebelum penurunan, bitcoin telah menguat 43 persen tahun ini dan 130 persen selama enam bulan terakhir. Smith dan Pearce mengatakan ini berarti bitcoin sudah reli sebelum halving bitcoin terjadi.

Profitabilitas bitcoin menurun

Sementara itu, metrik utama efisiensi penambangan bitcoin, tingkat hash, yang juga berkorelasi positif dengan harga kripto, melonjak persen ke rekor tertinggi selama dua minggu terakhir.

“Profitabilitas penambangan sedikit menurun selama dua minggu pertama bulan April, karena pertumbuhan hashrate jaringan melampaui apresiasi harga bitcoin,” kata catatan itu.

JPMorgan juga mengatakan mereka sangat optimis pada Riot Platforms dan Iris Energy dengan valuasi relatif yang menarik.

Halving bitcoin empat tahunan akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang, dan akan mengurangi jumlah bitcoin yang diberikan kepada penambang dari 6,25 menjadi 3,125.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)