133 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Universitas New York

Aksi unjuk rasa pro-Palestina berlangsung di Universitas New York. (Daily Beast / Amanda Yen)

133 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Universitas New York

Medcom • 24 April 2024 18:11

New York: Lebih dari 130 orang ditangkap di Universitas New York (NYU), Amerika Serikat (AS), Senin malam. Insiden terjadi di saat aksi protes pro-Palestina telah menyebar ke lebih banyak kampus, kata Departemen Kepolisian New York (NYPD) pada hari Selasa.

Dilansir dari Anadolu Agency pada Rabu, 24 April 2024, puluhan demonstran berkumpul di sebuah perkemahan di kampus NYU pada hari Senin di Manhattan. Seorang juru bicara NYPD mengatakan 133 orang ditahan, tetapi dibebaskan atas panggilan pengadilan pidana, yang berarti mereka berjanji untuk hadir di pengadilan nanti.

Protes terhadap perang Israel di Gaza semakin meningkat di kampus-kampus AS, setelah berlangsungnya aksi di Universitas Columbia yang juga berlokasi di Manhattan, New York. Pekan lalu, NYPD diperintahkan untuk menangkap para demonstran yang melakukan aksi di halaman kampus.  

Aksi ini sebagian besar telah menguatkan para demonstran anti-perang ketika protes telah menyebar ke kampus-kampus lain di AS, termasuk Yale dan NYU.

Kesepuluh anggota Partai Republik New York di Dewan Perwakilan Rakyat AS mendesak Presiden Columbia Minouche Shafik untuk mundur pada Senin lalu. Anggota parlemen konservatif mengatakan dalam surat kepada Shafik bahwa "anarki telah melanda" kampus sekolah di Manhattan, dan menuduh Shafik gagal menyediakan "lingkungan belajar yang aman" bagi siswa.

Serangan Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan 75 persen lebih dari sekitar 2,3 juta penduduk di daerah kantong pesisir tersebut mengungsi, dan mengakibatkan lebih dari 34.000 kematian, menurut pejabat kesehatan Gaza. Israel juga menargetkan tempat-tempat pendidikan tinggi di Gaza dengan menghancurkan 12 universitas besarnya.

Badan Pengungsi Palestina (UNRWA) milik PBB secara terpisah melaporkan adanya kerusakan massal di jaringan sekolah yang mereka operasikan di daerah pantai Gaza.

Para pengunjuk rasa menuntut agar universitas-universitas melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Israel, dan mengutuk serangan Israel di Gaza. 

Sementara mereka yang mendukung Israel mengatakan bahwa aksi protes pro-Palestina mengarah ke antisemitisme dan membuat pelajar Yahudi di AS merasa tidak aman. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)

Baca juga:  Ribuan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Berbaris di New York

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)