Ilustrasi IMF. Foto: Flickr
Annisa Ayu Artanti • 20 November 2024 08:27
Jakarta: Sejumlah berita ekonomi pada Selasa, 19 November 2024 mendapat perhatian pembaca dan menjadi terpopuler di kanal Metrotvnews.com.
Mulai dari peringatan IMF tentang tarif balas-membalas yang akan merusak pertumbuhan ekonomi, sektor ritel menjadi penopang pertumbuhan ekonomi tahun depan, hingga APBN bisa defisit karena program makan bergizi gratis.
Berikut rangkuman berita selengkapnya:
1. IMF: Tarif 'Balas Membalas' Asia Dapat Merusak Pertumbuhan Ekonomi
Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan tarif "balas membalas" dapat merusak prospek ekonomi Asia.
2. Sektor Ritel Diproyeksikan Jadi Pendongkrak Ekonomi RI Tahun Depan
Sektor ritel dan konsumen diyakini oleh beberapa perusahaan modal ventura di indonesia menjadi pendorong penguatan ekonomi Indonesia tahun depan.
3. Pertemuan Bilateral, Presiden Prabowo Harap Kesepakatan Impor Beras dari India
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menekankan pentingnya kerja sama bidang perdagangan khususnya terkait impor beras dari India.
4. Hati-hati Tertinggal, KAI Amankan Barang Pelanggan Senilai Lebih dari Rp11 Miliar Selama Januari-Oktober 2024
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengingatkan kepada penumpang untuk terus menjaga barang selama menggunakan transportasi kereta.
5. APBN Bisa Defisit hingga 3,34% Gara-gara Makan Bergizi Gratis
Studi dari Center of Economics and Law Studies (Celios) mengungkapkan jika program makan bergizi gratis (MBG) terus berjalan hingga mencapai target 100 persen pada 2029, maka defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) diperkirakan mencapai 3,34 persen dari produk domestik bruto (PDB).