Ilustrasi emas. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.
Jakarta: Sejarah harga emas di Indonesia menyimpan banyak kisah menarik yang mencerminkan perubahan ekonomi dan sosial di Tanah Air. Emas, sebagai logam mulia, telah lama menjadi simbol kekayaan dan investasi yang aman.
Dari masa kerajaan hingga era modern, harga emas selalu menarik perhatian masyarakat. Dalam beberapa dekade terakhir, fluktuasi harga emas dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi pasar global, kebijakan pemerintah, dan nilai tukar rupiah.
Mari kita telusuri perjalanan harga emas di Indonesia dan bagaimana perubahannya mencerminkan dinamika ekonomi kita, mengutip laman Sahabat Pegadian.
Evolusi harga emas dari 1970 hingga kini
1970
Sejarah harga emas di Indonesia dimulai pada 1970, yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan logam mulia ini sebagai aset berharga di masyarakat. Di 1970-an, ditandai oleh ketidakstabilan ekonomi global, menjadi masa yang krusial bagi
harga emas.
Krisis minyak dan kebijakan moneter yang diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat pada saat itu memicu lonjakan inflasi, mendorong banyak orang untuk melirik investasi emas sebagai pilihan aman. Kebijakan presiden Richard Nixon yang mengaitkan dolar dengan standar emas berakhir menyusul kerugian yang ditimbulkan dari setiap transaksi.
Akibatnya, Nixon memilih untuk menghapuskan kebijakan tersebut, yang mengarah pada pelanggaran peredaran uang tunai oleh bank sentral Amerika Serikat. Sejak saat itu, harga emas mulai mengalami perubahan yang signifikan, menarik minat investor untuk memahami lebih dalam mengenai fluktuasi nilainya.
1980
Pada 1980 ditandai oleh lonjakan permintaan emas seiring dengan inflasi dan ketegangan politik global, termasuk intervensi Uni Soviet di Afghanistan. Harga emas meroket dari USD35 per ons pada era 1970-an menjadi USD850 per ons.
Kenaikan ini dipicu oleh permintaan tinggi dari investor di Amerika Serikat, yang terpengaruh oleh inflasi akibat melonjaknya harga minyak.
1990
Memasuki 1990, perubahan signifikan terjadi dalam tren harga emas. Kenaikan harga di dekade sebelumnya diimbangi dengan penurunan tajam, mencapai titik terendah USD254 per ons pada 1999.
Penurunan ini disebabkan oleh dua faktor utama: surplus persediaan emas akibat kemajuan teknologi yang meningkatkan produksi dan stabilnya perekonomian, di mana inflasi rendah serta kebijakan moneter yang lebih ketat mendorong masyarakat Eropa untuk mencairkan emas demi berinvestasi di aset berisiko lebih tinggi seperti saham dan properti.
2008-2011
Ketidakpastian ekonomi menjadi salah satu faktor kunci dalam fluktuasi harga emas selama periode ini. Harga emas meroket mencapai rekor tertinggi, yaitu USD2.074 pada Agustus 2011.
Memasuki 2008, krisis keuangan global menyebabkan harga emas melonjak menjadi USD1.800 per ons. Pasar obligasi yang terpuruk membuat investor beralih ke emas sebagai pelindung nilai saat situasi perekonomian memburuk, yang turut mempengaruhi pasar modal.
(Ilustrasi, grafik pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
2012-2020
Kondisi ekonomi pascakrisis keuangan global dari 2012 hingga 2020 menunjukkan stabilitas. Momen ini menjadi periode dimana masyarakat mulai meningkatkan pembelian saham dan aset berisiko lainnya.
Imbasnya, harga emas yang sebelumnya berada di USD1.800 per ons pada tahun 2008 turun menjadi USD1.050. Namun, penurunan ini tidak bertahan lama, dan harga emas kembali menunjukkan tren stabil, berkisar antara USD1.100 hingga USD1.400 per ons.
2021-sekarang
Sejak 2021, pergerakan harga emas menunjukkan tren positif. Dari harga awal USD1.447 per ons sebelum pandemi, harga emas melonjak menjadi USD1.985 per ons selama masa pandemi.
Ketidakpastian ekonomi dan pasar global mendorong investor untuk memilih emas sebagai aset aman guna menghadapi risiko inflasi. Saat ini, harga emas tetap stabil meskipun perekonomian perlahan-lahan pulih pascapandemi.
Sejarah harga emas di Indonesia menunjukkan perjalanan yang menarik dan penuh perubahan. Dari 1970, di mana emas mulai dikenal sebagai aset berharga, hingga saat ini, harga emas telah mengalami banyak perubahan karena berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah.
Setiap dekade membawa tantangan baru, seperti inflasi dan krisis keuangan, yang membuat harga emas naik dan turun. Saat ini, banyak orang memilih emas sebagai
investasi yang aman, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi.
Dengan memahami bagaimana harga emas berubah seiring waktu, kita bisa lebih pintar dalam mengelola investasi dan menjaga kekayaan kita di masa depan. (
Nanda Sabrina Khumairoh)