Menpora Dito Ariotedjo. (Foto: MTVN/Kautsar Halim)
Kautsar Halim • 15 August 2024 09:10
Jakarta: Menpora Dito Ariotedjo minta maaf kepada masyarakat atas terselenggaranya Pawai Olimpian yang bukan pada akhir pekan. Menurutnya itu dilakukan karena mepetnya jadwal para atlet dan demi memotivasi masyarakat.
Seperti diketahui, Pawai Olimpian dilakukan pada hari kerja atau tepatnya pada Kamis 15 Agustus pukul 07.30 WIB. Rombongan bergerak dari Gedung Kemenpora di Senayan menuju Istana Negara lewat rute padat kendaraan seperti Simpang Susun Semanggi dilanjutkan ke Jalan Sudirman.
Terkait itu, tidak sedikit netizen yang berkomentar di media sosial bahwa Pawai Olimpian berpotensi mengganggu perjalanan ke tempat kerja karena berpotensi menimbulkan kemacetan. Menpora Dito lantas meminta maaf atas situasi itu dan berharap masyarakat bisa memaklumi.
"Mohon maaf kepada masyarakat. Kenapa tidak dilakukan pada Sabtu-Minggu atau saat Car Free Day karena kontingen baru sampai dua hari lalu," ujar Menpora Dito sebelum berangkat pawai.
"Selain itu, agar para atlet punya waktu istirahat lebih banyak agar bisa kembali mempersiapkan diri menuju kejuaraan dan event internasional lain," tambahnya.
Baca juga: Arak-arakan Peraih Medali Olimpiade Paris Mulai Bergerak dari Senayan
Bedasarkan pantauan Medcom.id, setidaknya ada delapan Olimpian yang masuk ke dalam bus beratap terbuka untuk melaksanakan pawai. Kemudian, ikut serta sejumlah orang tua atlet, para pengurus cabor, dan tidak ketinggalan Menpora Dito.
Para peraih medali Olimpiade yang terdiri dari Rizki Juniansyah, Veddriq Leonardo serta Gregoria Mariska Tunjung mengisi lantai paling atas bus. Mereka mengenakan medali masing-masing dan siap memamerkannya kepada seluruh masyarat dalam rute yang dilewati.
"Pawai juara dilakukan agar semangat juara ini bisa menyebar ke seluruh masyarakat. Indonesia perlu inspirasi-inspirasi bagaimana generasi muda membuat sejarah di mata dunia," ujar Menpora Dito.
Kontingan Indonesia mampu menyabet tiga medali di Olimpiade Paris 2024, yakni 2 emas yang berasal dari Rizki Juniansyah (angkat besi) dan Veddriq Leonardo (panjat tebing), serta 1 perunggu dari Gregoria Mariska Tunjung (bulu tangkis).