Ilustrasi. Medcom.id
Blora: Puluhan ribu warga di 196 desa di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dilanda kekeringan. Warga terpaksa mencari sumber air bersih hingga masuk ke dalam hutan dan menyaring air sungai.
Sudah lebih dua bulan wilayah Blora tidak turun hujan, sumur di ratusan desa mengering, volume air sungai juga menyusut drastis serta kering kerontang hingga mengakibatkan warga terpaksa mencari sumber air bersih hingga masuk ke dalam hutan.
Sebagian lainnya menggali sumur dangkal di sawah atau sungai mengering untuk mendapatkan satu hingga dua ember air bersih per hari, dan sebagainya lainnya lagi memilih menunggu bantuan dari pemerintah daerah maupun instansi serta relawan.
"Kami terpaksa mencari air hingga 2 kilometer masuk hutan menggunakan motor untuk mendapatkan dua jeriken air bersih," kata Triyono, 40, warga Randublatung, Blora, Selasa, 13 Agustus 2024.
Musno,45, warga Hepin, Blora mengaku memenuhi kebutuhan air bersih terpaksa menggali dasar sungai yang mengering, meskipun hasilnya tidak banyak namun cukup untuk memenuhi satu lingkungan sekitar 5-7 keluarga. Rata-rata setiap keluarga membutuhkan sekitar 3-4 ember air bersih.
Berbeda dengan warga Kunduran, Blora Wagini,50, mengaku untuk mendapatkan air bersih satu hingga dua ember memilih antre menunggu datangnya bantuan dari pemerintah daerah maupun swasta.
"Setiap pekan ada dua kali bantuan air bersih yang datang, kami menunggu di ujung kampung untuk mengambil bantuan yang dikirim dengan truk tangki itu," ungkapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, Mulyowati, mengatakan desa dilanda kekeringan di Kabupaten Blora meningkat dibandingkan tahun lalu, saat ini berdasarkan catatan telah mencapai 196 desa tersebar di 16 kecamatan atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya 185 desa, sehingga bantuan air bersih terus digelontorkan baik dari Pemkab Blora, Provinsi Jawa Tengah hingga swasta.
"Kita punya anggaran untuk kekeringan terbatas yakni Rp105 juta, sehingga bantuan dari pihak lain seperti Polres, Kodim, PMI, Badan Amal Zakat dan swasta sangat membantu mengatasi kesulitan air bersih bagi puluhan ribu warga," ungkap Mulyowati.