Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Foto: Istimewa.
Media Indonesia • 26 June 2024 12:16
Jakarta: Untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menekankan pentingnya penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) sebagai instrumen pemerintah dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan.
Diketahui, CPP dikelola oleh BUMN di bidang pangan. Arief berharap, seluruh pihak stakeholder pangan memiliki visi yang sama yaitu meningkatkan cadangan pangan Indonesia ke depan.
"Dan ini tentunya memerlukan alokasi anggaran yang memadai. Ini akan sangat bermanfaat karena digunakan untuk membantu menyerap produksi petani/peternak, diserap dengan harga yang baik, kemudian selanjutnya digunakan untuk intervensi pemerintah dalam stabilisasi pangan," ujar Arief dikutip dari keterangan tertulis pada Rabu, 26 Juni 2024.
Lebih lanjut, Arief mengungkapkan, stok level masing-masing komoditas pangan strategis yang menjadi CPP berdasarkan Perpres 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah, idealnya berkisar 5 hingga 10 persen dari kebutuhan nasional.
Sebagai contoh, untuk komoditas beras, kebutuhan beras tahunan Indonesia sendiri adalah sekitar 31,2 juta ton, yang berarti untuk stok beras yang dimiliki pemerintah minimal sejumlah 1,5 juta ton. Adapun saat ini, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dimiliki Bulog berada di angka 1,6 juta ton.
Baca juga: Mentan Pede Pertanian Indonesia Bakal Kembali Cetak Swasembada |