Bursa Saham. Foto: Unsplash.
Bangkok: Maybank Securities tetap bersikap defensif terhadap ekuitas Thailand, meskipun mengakui pemulihan ekonomi Thailand yang terlihat pada kinerja ekspor barang yang berubah menjadi positif pada Oktober. Ini merupakan jeda yang menyenangkan dari kontraksi yang terjadi selama 10 bulan.
Meskipun pendapatan perusahaan Thailand diperkirakan tumbuh pada 2024, lembaga penelitian tersebut menganggap revisi pendapatan tiga bulan secara keseluruhan relatif tinggi yaitu minus enam persen, dibandingkan dengan ASEAN yang minus 0,5 persen.
Kondisi ini juga menyoroti lemahnya data pariwisata, potensi efek pengganda fiskal yang rendah dari skema dompet digital negara tersebut, serta defisit ganda bagi perekonomian Thailand sebagai faktor pendukung utama. Pandangan lembaga penelitian tersebut, sentimen pasar akan terus tetap lemah, bahkan ketika negara tersebut baru-baru ini membentuk pemerintahan baru pada September.
MSCI Thailand memiliki kinerja terburuk kedua di ASEAN setelah Vietnam. Lembaga penelitian tersebut mengatakan pihaknya yakin investor Thailand tetap menghindari risiko mengingat kinerja yang lebih baik dengan gaya investasi defensif.
"Kami memilih untuk terus melakukan overweight pada perusahaan-perusahaan yang bersifat defensif atau bernilai dengan price-to-book yang rendah, gearing yang rendah, dan hasil uang tunai bebas yang tinggi dan untuk menyeimbangkan kembali portofolio model kami di Thailand pada sektor perdagangan, telekomunikasi dan energi," kata para analisnya, dilansir
The Business Times, Selasa, 26 Desember 2023.
Retailer perbaikan rumah Home Product Center, perusahaan investasi real estat CPN Retail Growth Leasehold Reit, dan perusahaan farmasi Mega Lifesciences termasuk di antara pilihan teratas oleh Maybank.
Kemajuan dalam jangka menengah
Lembaga riset tersebut melihat adanya kenaikan dalam jangka menengah bagi perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang seperti konglomerat komunikasi True Corporation, raksasa minyak dan minyak bumi PTT Exploration and Production, dan grup maskapai penerbangan Asia Aviation.
Maybank yakin strategi pelawan cocok untuk siklus ini meskipun strategi tersebut netral terhadap perusahaan yang sedang berkembang.
"Skenario soft-landing yang berkelanjutan di AS dan kondisi perekonomian Tiongkok yang berada pada posisi terbawah merupakan ketergantungan yang sangat penting untuk mendukung poros tematik bagi Thailand," jelas Maybank.